webnovel

Bulan & Bintang

mengisahkan tentang bersahabat antara cewek dan cowok yang berubah menjadi rasa cinta

Dewi_Apriliani154 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
5 Chs

Cinta Lama Baru Ketauan (CLBK)

Gina bekerja di sebuah perusahaan industry di Jakarta sebagai sekertaris direktur, ia sangat menyukai profesinya.

Sekarang disibukkan dengan, banyak dokumen-dokumen penting dan membantu direktur dalam proyek memajukan perusahaan.

Dan ide-ide bagus yang ia lontarkan, membuat karirnya di perusahaan semakin baik, namun masalah asmaranya tak sebaik karirnya.

Dan Gina dikenal dingin dengan lawan jenisnya, baginya yang terpenting saat ini adalah membahagiakan orang tua dan adik-adiknya.

Ia punya cerita kelam tentang masa remajanya, jadi bagi Gina tidak mudah untuk jatuh cinta apalagi mejalin hubungan spesial.

"Halo Gina...," ucap pak Hardi direktur perusahaan dari seberang sana.

"Iya pak ada apa?," ucap Gina yang tersadar dari lamunannya.

"Nanti siang, kita meeting di luar bersama client dari Bandung," ucap pak Hardi panjang lebar dengan Gina.

"Baik pak, nanti saya atur pertemuaannya," ucap Gina sembari menutup telepon kantor.

Pukul 12.00 wib saat jam makan siang, Gina sudah mengatur pertemuaan dengan client di Cafe dekat dengan kantor.

Gina pun pergi bersama pak Hardi, menuju Cafe tersebut sesampainya di sana.

"Selamat siang pak Erik," sapa pak Hardi pada clientnya sembari duduk berhadapan.

Dan Gina duduk di samping pak Hardi, ketika Gina melihat client bernama Erik sontak ia terkejut seakan tak percaya.

"Mampus gue! Dia kan temen SMA gue," ucapnya dalam hati.

Sedangkan Erik, bergumam dalam hati.

"Itu kan, cewek yang udah lama gue taksir," ucap Erik dalam hati.

Akhirnya meeting pun berjalan, dengan baik dan lancar hingga selesai.

Gina pun ingin beranjak, pergi bersama pak Hardi tiba-tiba.

"Pak Hardi, saya boleh bicara sebentar dengan sekertaris Bapak?," tanya Erik pelan.

"Tentu saja boleh silahkan," jawab pak Hardi ramah.

Sementara Gina hanya terdiam, seperti paku dan pak Hardi serta sekertaris Erik berlalu pergi meninggalkan Café.

"Gin loe ga inget gue?," tanya Erik perlahan membuka pembicaraan dengan Gina.

"Gue ga kenal loe tuh, emang sebelumnya kita pernah kenal," ucap Gina berdalih pada Erik.

"Gue ketua OSIS, dan loe anggotanya waktu SMA," ucap Erik mengingatkan pada Gina.

"Kayaknya gue lupa deh, itu kan udah lama banget," ucap Gina masih berbohong pada Erik.

"Klo loe lupa, coba liat muka gue yang lama siapa tau loe inget," ucap Erik masih belum menyerah.

"Sorry, gue harus balik ke kantor lagi masih banyak kerjaan yang harus gue selesaiin," ucap Gina sembari meninggalkan Erik di Café.

Dua bulan berlalu, setelah kejadian itu Gina merasa lega akan hal itu karena ia tak ingin mengulang masa lalu yang hanya akan menyakiti hatinya.

Ponselnya berbunyi, ada broarcast yang masuk di BBM yang isinya tentang reuni dari angkatan 2005 sampai 2007, di Hotel Teratai jam 20.00 wib besok.

"Aduh...kenapa pake ada acara reuni segala sih! Udah seneng ga ketemu Erik, eh malah bisa jadi ketemu dia lagi deh," gerutu Gina, setelah membaca broadcast dari temannya tentang acara reuni.

Hari sabtu waktu menunjukkan pukul 20.00 wib, Gina datang sendiri dengan gaun ungu dan rambut ikal panjang terurai, dan ia pun menyapa sahabat-sahabat SMAnya.

"Gina makin cantik aja, udah lama ga ketemu," ucap salah satu dari mereka.

"Makasih...," ucap Gina menampakkan senyumnya.

Acara reuni pun dimulai, semua menikmatinya ketika Gina sedang asyik bernostalgia dengan teman-temannya.

"Nih Gin, ada seseorang buat loe," ucap kakak kelasnya, sembari memberikan sebuket tulip putih pada Gina.

"Eh...dari siapa ini?," tanya Gina kemudian.

Tetapi kakak kelasnya pergi begitu saja, dan di sebuket tulip putih itu ada surat untuk Gina, ia pun segera membukanya.

"Gue tunggu loe di lobi Hotel sekarang," isi surat dari pengirim itu.

Dan karena penasaran, Gina pun turun dengan lift menuju lobi Hotel.

Gina melihat sosok pria, yang sedang berdiri di lobi Hotel membelakanginya.

"Sorry loe bukan yang ngasih, bunga tulip putih plus surat ke gue?," tanya Gina ragu.

Sementara pria itu hanya, mengangguk pelan tanpa menoleh ke arahnya.

"Maksud dari ini semua apa?," tanya Gina kembali.

"Gue mau ngomong, ini sebenernya udah lama banget cuma baru ada kesempatannya sekarang," ucap pria itu seraya menoleh ke arah Gina.

"Loe...emang mau ngapain lagi sih," ucap Gina terkejut, melihat Erik kini berada di hadapannya.

"Gue sebenernya naksir loe dari SMA sampe sekarang, cuma ga berani bilang karena loe selalu menghindar dari gue," ucap Erik panjang lebar.

"Gue menghindar dari loe, karena gue ga mau nyakitin kak Wina," ucap Gina.

"Wina itu sepupu gue, kita emang deket banget! Namanya juga saudara," ucap Erik menjelaskan.

"Jadi, kak Wina itu sepupu loe...," ucap Gina, tak bisa menahan perasaannya lagi.

"Iya Gin, buat apa bohong sama loe," ucap Erik singkat.

"Loe mau kan, jadi Ibu dari anak-anak gue sampai maut memisahkan?," sambung Erik lagi.

"Gue mau kok, jadi Ibu dari anak-anak loe Rik" ucap Gina sembari menitikan air matanya.

Dan Erik pun memeluknya erat, dan tak disangka keduannya ternyata semua mantan pengurus dan anggota OSIS, ada di sana yang sedari tadi bersembunyi.

"Chie-chie, Cinta Lama Baru Ketauan," teriak mereka serempak.

Sedangkan Erik dan Gina, hanya bisa tertawa bahagia dengan kejutan yang diberikan mereka.