webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbain
Pas assez d’évaluations
721 Chs

Ini Sangat Rumit

Samael dan Har sekarang menatap Alvin di depan mata menyelidik.

"Bagaimana? Masih ada yang salah denganku? Menurutku, aku sudah cukup tampan dan kaya, tapi entah kenapa, aku belum punya pacar."

"Itu kutukan." Samael tanpa ragu mengatakan ini.

"Hah! Apakah itu bagus atau tidak, kita akan melihatnya perlahan di masa depan, tetapi aku harus mengingatkanmu satu hal tentang cinta."

"Huh? Apa, tolong katakan!" Alvin langsung bersedia menjadi pendengar yang serius.

Har disana meletakkan tangannya di bahu Alvin, matanya sangat serius.

"Meskipun aku bajingan, tapi aku juga seorang yang pernah mengalami hubungan yang rusak....Aku harus mengingatkanmu satu hal, sebagai laki-laki, jangan mengambil inisiatif untuk mengaku."

"Eh...Kau bercanda?" sudut mulut Alvin berkedut, "Kau ingin membicarakan ini? Jika aku tidak mengambil inisiatif, bukankah wanita yang kuinginkan akan pergi?"*

"Tsk, itulah kenapa kau bodoh! Duduk dan dengarkan! Pokoknya, jika kau tidak ingin mentalitasmu meledak, jangan menjadi burung pertama yang mati di tangan pemburu." Har berkata dengan serius, "Tunggu saja wanita yang kau suka itu untuk mengaku kepadamu. Karena itu menandakan bahwa pesonamu sebagai laki-laki sebenarnya masih tinggi!"

"Bisa dibilang begitu..."

"Tidak, Tidak, Tidak, Alvin, jangan dengarkan omong kosong Har." Samael langsung memotong saran bodoh itu, "Kau jangan memikirkan hal seperti ini."

Dia merasa jika dia tidak membicarakan hal di atas, situasinya akan menjadi sangat buruk. Bahkan jika itu artinya dia memberikan nasihat untuk menjadi bajingan, pokoknya dia harus meluruskan benang yang kusut ini!

"Jika seorang pria tidak mengungkapkan cinta dalam hati mereka dengan baik, maka mereka, sebagai wanita tidak akan bisa menyampaikan perasaan indah ini kepada orang lain terutama laki-laki yang terkadang memiliki harga diri tinggi!"

"Jika seorang pria selalu menunggu wanita yang dia sukai untuk mengakui dulu cinta mereka, maka dua pasangan yang ditakdirkan tidak akan pernah bersama!"

"Ya, menunggu seorang laki-laki untuk mengaku itu....itu hanya pemikiran yang terlalu negatif. Hanya laki-laki di Jepang yang akan melakukan hal seperti ini !!!"

"Kita harus mengambil inisiatif! Tentu saja itu adalah inisiatif dengan sangat benar."

"Hoooo? Jadi, apakah kau salah satu pria yang suka bermain dengan perasaan wanita?"

Sebuah suara yang agak jijik itu tiba-tiba terdengar tepat ketika Samael mengatakan kalimat diatas.

Ketika ketiganya melihat siapa itu, ternyata yang datang adalah dua wanita cantik dengan postur tubuh yang indah!

Mata Har dan Alvin menyala melihat keduanya, dan hanya Samael yang tercengang melihat keduanya, karena dua wanita itu adalah Alisha dan Kalika yang sangat dia kenal!

Dan disana, pada awalnya Kalika ingin masuk dengan Alisha ke dalam toko menemui Wanda disana, tapi siapa sangka dia akan menemukan pembicaraan yang membuatnya muak!

"Laki-laki benar-benar makhluk yang menjijikkan!"

"Aku tidak bisa menyangkalnya." Samael mengangguk, "Tapi Nona ini, jangan salah sangka dulu. Aku hanya memberikan saran, dan saranku benar bukan?"

"Menurutmu, jika seorang pria tidak mengambil inisiatif, apa yang akan wanita itu pikirkan? Sebagai seorang wanita, jawabanmu lebih kredibel daripada janjiku."

Alisha yang mendengar ini mengangguk dengan ringan.

Begitu dia mendengar tentang topik yang berhubungan dengan cinta, dia langsung mengungkapkan pendapatnya dengan penuh semangat.

Tapi Kalika sendiri: "Pengakuan seorang pria? Hah, lagipula dia hanya serakah pada tubuh atau uangku, apa yang bagus dari hal itu?"

"Eh? Tapi Kalika, pengakuan seorang pria itu pasti sangat romantis dan manis..."

"Tidak, itu sama sekali tidak manis." Kalika memotong pembicaraan dengan tegas, bahkan ada perasaan jijik!

"Apa?" Samael dan Alisha tertegun.

"Kalau begitu aku akan bertanya. Apakah kau akan mengambil inisiatif untuk menerima pengakuan dari seorang pria yang bahkan tidak tahu dari mana asalnya?"

Wanda: "Bagaimana mungkin? Aku bukanlah seorang wanita murahan, bahkan aku sendiri tidak pernah memintal hubungan cinta."

"Lalu mengapa kau berbicara begitu keras seolah-olah kau sudah mengetahuinya dengan baik? Ini adalah nihilisme historis dan sama sekali teori omong kosong !!!!" Kalika meledak dengan pernyataan yang menusuk!

"..."

Bahkan Alisha langsung terdiam....dan sedikit sakit terasa di hatinya.

Kalika menoleh lagi dan bertanya: "Sekarang aku sudah menjawabnya."

Samael dan Har langsung terdiam. Tapi pada akhirnya Har sendiri langsung meraih bahu Alvin disana yang masih bingung, dan berkata dengan nada yang sangat serius: "Dengarkan saja nasihatku dan tolak opini kedua orang itu, dijamin kau pasti memiliki pasangan!"

"Tapi jangan ambil inisiatif! Dulu, aku pernah mengaku pada seorang wanita yang kusuka, tapi ditolak!"

"Rasa sakit dan malu itu bercampur menjadi satu! Dan dengan semua pikiran ini.... Ini seperti mendaki gunung dan ditendang dari atas dan rasanya dunia ini begitu dingin. Hanya AK-47 panas di tangan yang mungkin memiliki sedikit suhu."

"Apakah itu sangat berlebihan?" Alvin tidak yakin.

"Ya!"

Dan Kalika menambahkan setelah melirik Har dan Samael di samping: "Seorang pria itu... sebenarnya memiliki pemikiran yang abnormal untuk jatuh cinta dan bahkan tidak membutuhkan alasan."

"Ketika kita seorang wanita mengaku, berpegangan tangan, berciuman dan bahkan berhubungan sex, itu bahkan bukan sesuatu yang hebat bagi laki-laki!"

"Hanya ada beberapa pria yang murni di Dunia, bahkan tidak sampai satu persen! Apakah kau berpikir laki-laki, semuanya akan selalu seseorang yang akan setia dan memikirkan kehidupan yang bahagia setelah sukses mendapatkan jodoh?"

"Tidak mungkin! Lalu bagi kami, apa yang terjadi pada kami setelahnya? Pikirkan juga perasaan kami sebagai wanita!"

"..."

"Tolong tenang Kalika." Alisha mencoba menenangkan saudarinya.

Tapi Kalika sendiri, dia mendekatkan bibir merahnya ke telinga Alisha, dan berkata dengan nada memesona: "Jika kau mengumpulkan keberanian untuk mengaku pada laki-laki yang kau sukai, dan tiba-tiba yang kau terima mungkin adalah, "Ah, aku hanya memperlakukanmu sebagai teman baik. Tapi kau ternyata memegang kasih sayang seperti ini padaku, itu sangat lucu~"Jawaban seperti itu, bagaimana perasaanmu nanti di hatimu?"

Bang!

Alisha tanpa sadar berlutut di tanah dengan postur frustrasi membungkuk ke depan, dan itu mengejutkan ketiga laki-laki disana!

Tapi jelas, Alisha disana hanya bisa membayangkan adegan ketika seseorang yang dia cintai mengatakan ini padanya, dan bahkan suara dan ekspresinya terisi dengan baik di otaknya.

Melihat Alisha terbaring di tanah, Kalika tiba-tiba berlutut dan menepuk punggungnya pelan.

"Sepertinya kau sudah membayangkannya, tapi karena kau adalah saudariku, aku jelas tidak akan membuatmu menderita. Kau bisa mengambil semua pengalaman cintaku yang hancur sebagai template. Kau adalah kau, dan aku tidak akan menyakitimu, Shasha."

Berpikir seperti ini, Kalika masih tersenyum. Tapi Samael dissna masih keras kepala saat mengatakan: "Itu adalah kasusmu Nona."

"Selama seorang wanita dapat memastikan bahwa pihak lain menyukai dirinya sendiri, maka keduanya pasti akan memiliki koneksi, dan siapapun yang mengaku lebih dulu, itu pasti akan diterima!"

"Tidak, kau salah." Kalika mendengus dingin, "Itu masih naif."

"Kalimat seperti, 'pihak lain menyukai dirimu sendiri' hanyalah ilusi kehidupan, dan kau tidak tahu apa yang ada dalam pikiran orang lain. Mungkin seorang laki-laki tertentu memasang tampang cool seperti seorang pembunuh yang menarik setiap harinya.... tapi tiba-tiba, dia tersenyum padamu....dan peduli padamu....Tapi sebenarnya, dia hanya menganggapmu sebagai crawler yang tidak penting !!!"

Begitu kata-kata ini keluar, ekspresi Har dan Samael yang berdiri berdampingan tampak semakin dalam.

Dan sekarang, Wanda dan Chelsea yang keluar karena melihat perkumpulan ini tiba-tiba terkejut mendengar pernyataan Kalika!

Sampai akhirnya, Wanda yang masih mempertahankan senyum anggunnya memotong pembicaraan itu: "Baiklah Kalika, bukankah kau agak ekstrim, tidak setiap laki-laki akan melakukan ini."

"Hm? Ohh, Kakak Wanda." Kalika membuat ekspresi tidak senang dan menjawab: "Tidak semua laki-laki? Ya, itu mungkin.

"Itu tergantung pada kemungkinannya... kuncinya adalah melihat pria itu. Beberapa pria memang mendominasi wanita, dan dengan jujur mencintai mereka."

"Ya..."

Tapi Kalika terus mengatakan: "Oke, aku akan menarik kembali apa yang telah aku katakan tadi, tetapi demi asuransi, kita seorang wanita harus mengecualikan laki-laki dengan aset besar dalam keluarga."

"Sebagian besar dari orang-orang ini melihat seperti mengawasi kami sebagai seorang mainan yang bisa dibuang kapan saja. Ini....adalah aturan yang seharusnya paling akurat."

Har dan Samael langsung terdiam, kenapa Kalika ini sangat tajam?!

Dan Alvin sendiri dengan pandangan kosong bertanya, "Jadi....Apa yang sebenarnya harus kulakukan?"

Har: "Jangan ambil inisiatif!"

Samael: "Bodoh! Tentu saja ambil inisiatif!"

Kalika: "Jangan cari pasangan !!!"

"aAhhhhhHhhHhHhHHHHhHHhHHHAaahHahahHHahHH! Kalian bertiga gila !!!"