Fatma yang mendegar percakapan mereka merasa tenang, karena sang ayah sudah mau memaafkan semua kesalahan Hendra. Bahkan selama ini Hendra juga lebih lapang menghadapi sikap sang ayah yang tidak mau berdamai dengannya.
"Alhamdulilah, mereka berdua sudah berdamai. Aku jadi senang mendengarnya" gumam Fatma dalam hati dan bergegas menuju ruang tamu untuk mengantarkan minuman untuk Hendra.
"Isyana senang ya main sama ayah" gumam Fatma sambil meletakkan cangkir kopi di meja.
"Terima kasih, Fatma" seru Hendra.
"Sama-sama mas"
"Isyana ikut sama bunda sini, ayah biar ngopi dulu sama kakek" seru Annisa yang langsung meraih Isyana dari gendongan Hendra.
Hendra segera menyeruput kopi buatan Fatma secara perlahan, Hendra jadi merasa kembali ke masa lalu. Sudah lama ia tidak mencium aroma dari kopi tersebut, bahkan selama ini Annisa tidak pernah lagi menyuguhkan kopi untuknya.
"Mas, kamu kenapa? kok diem? panas ya kopinya?" tanya Fatma penasaran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com