webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Uang Jajan

Waktu makan malam pun tiba, semuanya berkumpul di meja makan dan menyantap menu makan malam mereka dengan tenang. Sambil sesekali mengobrol, dan membicarakan hal-hal yang ringan. Lalu tiba-tiba, Miko mengusulkan sesuatu yang membuat perhatian semua orang teralih padanya.

"Bu, Yah, pesta ulang tahun aku di rayain dekat kolam renang saja ya? Aku maunya tema outdoor, biar seru gitu." Ungkap Miko pada Monalisa dan Rudy.

"Kamu yakin mau outdoor? Nanti kalau hujan bagaimana?" Tanya Monalisa memastikan.

"Gimana ya? Aku maunya cuma tema itu sih." Jawab Miko tidak berubah.

"Kalau ayah si terserah kamu, mau indoor atau outdoor bagi ayah sama saja. Intinya kan kumpul bersama, jadi ya apapun temanya tidak masalah." Balas Rudy santai.

"Asik, makasih loh yah." Ucap Miko senang.

Rudy mengangguk pelan, lalu Miko kembali menatap Monalisa. Berharap jika rencananya itu bisa di setujui, jadi ia bisa mengadakan pesta yang sesuai dengan keinginannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com