Miko terus membujuk Zahra untuk memaafkan dirinya, tidak lama datang Reisya dengan nampan yang berisi minuman juga cemilan ringan. Reisya menaruh nampan itu di meja, lalu ia duduk di sofa kosong samping Refan.
"Sudah baikan?" tanya Reisya sambil menatap Miko dan Zahra bergantian.
Miko menghela nafas kasar, sedangkan Zahra memutar bola matanya malas.
"Boro-boro baikan Sya, masih di cuekin yang ada!" jawab Miko dengan nada frustasinya.
Reisya mengangkat sedikit alisnya, lalu menatap Zahra dengan tatapan menuntut penjelasan. Zahra yang melihat tatapan Reisya hanya menghela nafas panjang, sedangkan Adila yang berdiri agak ke belakang dari mereka merasa tidak tau apapun.
"sepertinya gw salah tempat nih, enaknya pulang atau tetap di sini ya?" batin Adila bingung.
"Masalah perasaan itu rumit kan? Gak semudah itu memaafkan apalagi masalahnya itu menyangkut kepercayaan," ucap Zahra membuka suara.
Reisya, Miko, Refan, dan Adila menatap Zahra dengan tatapan yang berbeda-beda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com