webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Tetap Bekerja

Mobil Refan kini sudah tiba di Jakarta, Miko sebagai pengemudi melajukan mobil ke rumah Reisya terlebih dahulu untuk mengantar dua gadis yang tertidur pulas di jok belakang. Di sisinya ada Refan yang menatap jalan dengan tatapan sayu, sepertinya dia mulai merasa kantuk.

Setelah beberapa saat, akhirnya mobil yang Miko kendarai tiba di halaman rumah Reisya. Miko pun membangunkan kedua gadis itu dari tidurnya secara perlahan, lalu Refan ikut terbangun padahal ia baru saja tertidur.

"Reisya, Zahra, bangun! Kita sudah sampai, ayo bangun." Panggil Miko pada kedua gadis itu.

Merasa mendengar panggilan dari Miko, Reisya dan Zahra pun mulai bergerak hingga membuka mata. Tatapan kedua gadis itu terlihat bingung, tapi jelas sekali ada gurat ketidakpuasan dalam tatapan mereka.

"Ada apa?" Tanya Reisya akhirnya membuka suara.

"Sudah sampai di depan rumahmu, apa kalian tidak mau turun?" Jawab Miko memberitahu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com