webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Teringat

Akhirnya pekerjaan menumpuk di hari itu selesai juga, Reisya pun melangkah keluar dari ruangannya lalu menemui Zahra yang juga sedang membereskan meja.

"Sudah selesai Ra?" tanya Reisya tiba-tiba.

Zahra sedikit terkejut saat mendengar suara Reisya, lalu ia pun melihat Reisya yang sudah berdiri di depan ruangannya.

"Astaga, kamu mengejutkan aku saja. Aku baru selesai, kamu sendiri?" jawab Zahra memperjelas.

"Sudah, lebih baik kita pulang sekarang!" balas Reisya memberitahu.

Zahra mengangguk paham, lalu ia mengambil tasnya dan melangkah keluar ruangan.

"Ayo!" ajak Zahra.

Kedua wanita itu pun sama-sama melangkah masuk ke dalam lift, lalu turun menuju lantai dasar. Tidak lama pintu lift terbuka, lalu Reisya dan Zahra melangkah keluar dari lift menuju ke lobi. Situasi di lobi itu tidak seramai pagi hari, mungkin karna kebanyakan karyawan sudah meninggalkan kantor.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com