webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Satu Mobil

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh anak-anak Jakarta Internasional High School pun membubarkan diri dari kelas masing-masing. Termasuk sembilan anak-anak itu, mereka berkumpul di gerbang sekolah karna sudah janjian untuk berkumpul di sana.

Fasya, Zaco, Monica, Adisty, dan Doni menatap pada Syafa, Mira, Andre, dan Nino yang baru saja sampai. Kini mereka semua sudah dalam formasi lengkap, sama-sama menantikan pemberitahuan Syafa tentang drama yang akan mereka perankan.

"Wah, sudah kumpul semua ya?" kata Syafa dengan senyum tipisnya.

"Kita mau kemana? Butuh tempat kan untuk membicarakan hal ini?" tanya Mira dengan tatapan bertanya-tanya.

"Bagaimana kalau di rumah gw?" usul Monica pada yang lainnya.

Anak-anak lain saling melirik, lalu mereka mengangguk setuju dengan usulan Monica.

"Boleh saja, tapi kita harus izin dulu ya sama orang tua masing-masing?" jawab Zaco memutuskan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com