webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Rencana Dadakan

Mobil Refan dan Mobil Reisya kini tiba di Alietta Resto, kelima orang itu pun keluar dari mobil dan berkumpul. Refan, Reisya, Miko, dan Zahra menatap ke dalam resto dengan senyum di bibir mereka. Bisnis kuliner mereka itu terlihat ramai dan banyak pengunjungnya, perkembangan yang sangat bagus.

"Wah, makin ramai ya ternyata?" ungkap Zahra dengan rasa senang.

"Iya nih bisa buka cabang baru lagi kalau terus naik seperti ini," jawab Reisya dengan tatapan berbinarnya.

"Cabang baru lagi? Memangnya mau buka di daerah mana?" tanya Miko langsung merespon.

"Masih rencana kak, untuk daerah ya mungkin di Medan atau Makasar? Kan belum ada," jawab Reisya dengan senyum lebarnya.

"Boleh juga tuh, apalagi yang kita buatkan resto makanan nusantara. Pasti banyak peminatnya dan gak bikin bosan," balas Refan setuju.

"Ya udah, ngobrolnya lanjut di dalam saja. Gak capek apa berdiri terus?" tukas Miko mengingatkan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com