Reisya pun melangkah menuju ke bangkunya, lalu ia duduk dan menghela nafas panjang setelahnya. Rasanya benar-benar menegangkan, dan Reisya sampai panas dingin karna hal itu.
Sebenarnya Ruri ingin bertanya tentang alasan Reisya terlambat, tapi sepertinya situasinya tidak pas. Akhirnya Ruri menahan diri, sampai bel istirahat berbunyi.
Di sisi lain, Refan melangkah dengan santainya memasuki kelas. Tapi ia tetap menyapa gurunya dan meminta maaf karna sudah terlambat, lalu wali kelasnya itu menanyakan alasannya. Tentu saja Refan memiliki alasan yang tepat, dan wali kelasnya itu pun tidak akan bisa memarahinya karna hal itu.
"Iya pak maaf, tadi saya latihan basket dulu. Bapak tau lah, kalau sebentar lagi ada pertandingan jadi saya menambah jadwal latihan pribadi." Jawab Refan dengan lancarnya.
"Oh begitu, ya sudah sekarang kamu duduk kita akan lanjutkan pelajarannya." Balas wali kelas itu.
"Baik pak, permisi." Pamit Refan lalu melangkah ke bangkunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com