Setelah makan siang selesai, keempat orang itu pun menyudahi waktu santai mereka. Mereka keluar dari ruang VIP dan kembali ke lantai dasar. Ternyata resto sangat ramai saat itu, bahkan seluruh bagiannya sudah terisi.
"Wah, jadi seperti ini ya suasana resto setiap hari?" gumam Refan sedikit tidak percaya.
"Gila ya? Pantas saja pendapatannya melambung tinggi, yang datang sebanyak ini!" lanjut Miko dengan senyum takjubnya.
"Iya nih, gak sangka bisa semaju ini. Padahal resto ini baru di bangun tahun lalu kan? Tapi sudah dapat nama saja di muka umum," kata Reisya ikut memuji.
"Itulah namanya takdir, siapa tau kedepannya akan seperti apa? Walaupun banyak kesalahan ataupun masalah di awal tapi kalau kata takdir jodoh mah ya jodoh aja," balas Refan dengan santai.
Reisya mengernyit sambil menatap Refan, sedangkan Zahra hanya menunduk karna merasa kata-kata itu sengaja di berikan untuknya.
"Kok jadi jodoh si Fan? Kan kita lagi bahas resto," protes Reisya pada sang kekasih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com