webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Meminta Penjelasan Pasti

Refan dan Reisya di ikuti Fasya di belakangnya melangkah menghampiri ruang tengah, lalu pasangan suami istri itu pun menyapa tamu mereka.

"Mon, Ri, wah kalian apa kabar?" panggil Reisya menyapa.

"Baik dong, kalian sendiri gimana?" jawab Simon sambil menatap Refan dan Reisya.

"Alhamdulillah baik juga," balas Refan dengan tenang.

"Baguslah kalau begitu," jawab Ruri dengan santai.

"Ya sudah yuk kita ke tempat yang lain, di sini tempatnya anak-anak. Ayo!" ajak Reisya pada Simon dan Ruri.

"Oke," jawab Ruri dengan anggukannya.

Akhirnya para orang tua itu melangkah meninggalkan ruang tengah dan pindah ke tempat santai di dekat kolam renang. Di sana ada meja bundar dan 4 kursi yang mengelilinginya, pas sekali untuk mereke mengobrol.

"Ayo silahkan duduk wahai tamu-tamuku!" kata Reisya pada Simon dan Ruri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com