webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Meminta Dukungan

Jam makan malam tiba, seluruh keluarga Aliandra berkumpul di meja makan. Mereka menyantap makan malam itu dengan tenang, hingga akhirnya semua menu yang ada di atas meja habis tidak tersisa. Selesai dengan makan malam, semua orang berpindah tempat ke ruang tengah. Di sanalah pembicaraan serius akan di lakukan, dan Refan sudah mempersiapkan dirinya untuk memberi kabar bahagia itu kepada keluarga tercintanya itu.

"Jadi ada apa Fan? Apa yang mau kamu bicarakan sama kita semua?" tanya Monalisa ingin tau.

Refan menatap sang ibu dengan senyum di wajahnya, lalu ia merubah posisi duduknya menjadi tegak. Lalu wajahnya di buat serius agar terlihat tegang, Monalisa yang melihatnya pun jadi menduga-duga.

"Yah, bu, kak, aku mau bilang kalau aku sudah melamar Reisya kemarin. Dan niatnya, aku ingin menikah di minggu kedua bulan depan, tepat satu bulan dari hari ini. Bagaimana menurut kalian?" ungkap Refan dengan tatapan santainya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com