"wah, wah, wah, terang-terangan ya guys?" Sindir Ruri ikut-ikutan julid seperti Nando dan Simon.
Reisya yang belum menyadari maksud teman-temannya itu pun hanya menatap bingung, sedangkan Refan yang mulai curiga langsung menatap Reisya dan menelisik apa yang di maksud oleh teman-temannya. Hingga akhirnya mata itu menemukan jawaban yang di cari, Refan pun tersenyum puas melihat tanda kepemilikannya di sana.
"Iya dong, jelas. Sudah sah ini," jawab Refan langsung dengan nada bangganya.
"Cih, sombong. Nanti gw tunjukkan yang lebih hot," balas Nando dengan kekehannya.
"Nikah aja belum, sok-sokan nunjukin yang hot. Nikah dulu sono!" balas Refan dengan tatapan mengejeknya.
Nando pun menekuk wajahnya kesal, entah kenapa selalu saja dia yang kalah berdebat. Tidak dengan Refan, tidak dengan Reisya, atau siapapun itu pasti ujung-ujungnya selalu Nando pihak yang di kalahkan.
"Iya deh iya, ngalah aja gw mah. Pasrah," gumam Nando dengan wajah malas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com