webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Kiriman Foto

Miko dan Refan sedang dalam perjalanan menuju kembali ke kantor, tiba-tiba suara dering ponsel terdengar. Melihat nama yang tertera di layar, tanpa menunggu lama Refan pun langsung menjawabnya.

"Ada apa Louis?" Tanya Refan dengan suara serius.

"Tuan, saya sudah mendapatkan salinan rekaman malam itu." Jawab Louis mengungkapkan.

"Kamu serius?" Balas Refan memastikan.

"Saya serius tuan, salinannya sudah ada di tangan saya. Apa saya perlu mengantarnya ke Indonesia?" Jawab Louis meyakinkan.

"Ya, sebaiknya kau ke sini. Aku juga butuh bantuanmu, kerjaanku sangat menumpuk." Balas Refan setuju.

"Baiklah, besok saya akan menemui tuan." Ungkap Louis dengan tenang.

"Hm, aku tunggu." Jawab Refan dengan santai.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com