webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Ketahuan Ciuman

Refan dan Reisya baru saja tiba di ruangan direktur, tapi tiba-tiba Reisya lupa jika tab presentasinya ada di Zahra. Padahal ia ingin melihat hasil meeting tadi, akhirnya mau tidak mau Reisya mengajak Refan kembali ke ruang pertemuan.

"Sorry ya Fan, jadi harus bolak balik. Padahal kalau kamu mau nunggu di ruangan kamu juga gak apa-apa, aku bisa sendiri." Ucap Reisya menyesal.

"Tidak apa-apa, aku lebih suka berduaan sama kamu." Jawab Refan dengan senyumannya.

Seketika wajah Reisya menjadi panas, sepertinya ia merona karna perkataan Refan yang membuat hatinya berbunga-bunga.

"Apa sih, gombal." Balas Reisya sambil menahan senyum.

"Aku serius Sya, sama kamu itu lebih asik daripada sendirian di ruangan." Tekan Refan meyakinkan.

"Iya deh iya, percaya gak percaya ya percayain aja." Balas Reisya dengan kekehannya.

"Kalau gitu kamu sama aja gak percaya dong?" Tanya Refan dengan wajah pura-pura sedih.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com