Zahra terdiam mendengar perkataan Reisya, pikirannya berkelana ke berbagai macam cabang. Apa ia bisa menjalankan tugas itu? Apa Zahra bisa mewakilkan Renatta Corporation seorang diri? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus saja muncul di kepala Zahra. Membuat Zahra tidak fokus dan akhirnya melamun, padahal saat itu ia sedang berbicara pada Reisya.
"Zahra! Hey, Ra?" panggil Reisya pada Zahra yang masih terbengong.
Mulai merasa kesal akhirnya Reisya menepuk pipi Zahra pelan, seketika zahra pun terkejut merasakan sentuhan seseorang di wajahnya.
"astaga." Ucap Zahra sambil menatap Reisya terkejut.
"kamu kenapa si? Di kasih saran malah melamun." Tanya Reisya dengan wajah herannya.
"aku hanya sedang memikirkan apa aku bisa mewakili Renatta Corporation tanpa kamu, karna biasanya kan aku selalu berdua sama kamu." Jawab Zahra apa adanya.
Reisya mengangguk paham, lalu ia pun sudah tau harus bagaimana mengajari Zahra agar zahra bisa mengerti semua itu dengan cepat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com