Selesai dengan makan siang, Refan dan Reisya melangkah keluar dari resto itu. Baru saja mereka akan masuk ke dalam mobil, tiba-tiba seseorang datang dan memanggil nama mereka. Refan dan Reisya pun menoleh, lalu mata mereka sedikit melebar melihat siapa yang menyapa meraka saat itu.
"Wah, kebetulan sekali ya kita bertemu di sini? Apa kabar kalian? Masih sehat kan?" sapa seseorang dengan seringainya.
Refan dan Reisya sama-sama menatap tajam orang itu, lalu mereka juga beralih pada pria di samping orang itu.
"Cih, bajingan memang cocoknya sama bajingan lagi!" gumam Refan dengan senyum mengejeknya.
"Kau yang bajingan Refan! Jangan lupa tentang apa yang sudah kau lakukan saat kita berada di London saat itu!" jawab orang itu dengan tekanannya.
Refan menaikan alisnya sesaat, lalu ia melirik Reisya yang masih menunjukan wajah datarnya.
"Hal apa yang kau maksud itu Lucy? Jangan berbicara omong kosong!" balas Refan berpura-pura takut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com