webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
280 Chs

Hadirnya Perasaan

Refan dan Reisya saling menatap ragu, keduanya jadi merasa sama-sama bingung untuk memulai pembicaraan.

"Kamu duluan saja." Ucap Refan akhirnya mengalah.

"Tidak kamu saja." Balas Reisya sama mengalah.

"Tidak apa, kamu duluan saja." Jawab Refan lagi.

Akhirnya Reisya terdiam, lalu ia menatap Refan sesaat lalu setelah itu ia mengalihkan tatapannya ke meja yang ada di depannya.

"Kamu apa kabar?" Tanya Reisya memulai obrolan.

"Baik, kamu sendiri?" Jawab Refan apa adanya.

"Baik juga." Balas Reisya sambil mengangguk.

Entah kenapa situasi di antara mereka benar-benar canggung, seperti dua orang yang belum pernah bertemu sebelumnya. Padahal dulu mereka begitu santai saat bersama, tapi kenapa rasanya sulit sekali untuk membawa situasi ke arah yang sama?

"Selamat ya, kamu sudah sukses sekarang." Ungkap Refan dengan senyum tipisnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com