Adila di susul oleh Louis kembali ke ruang tengah, dan mereka melihat dua orang yang sedang asik berpelukan tanpa memperdulikan para jomblo yang berteriak miris.
"Ekhem! Belum mahram loh, awas kebablasan. Bahaya!" sindir Adila langsung melangkah ke hadapan Miko dan Zahra.
Miko menatap Adila kesal, sedangkan Zahra hanya menatap temannya itu dengan cengiran bersalah. Louis mengikuti langkah Adila, dan ikut bergabung bersama Miko juga Zahra.
"Ganggu aja sih, dasar jomblo!" omel Miko pasa Adila.
"Bodo amat! Yang penting happy," balas Adila dengan tatapan mengejeknya.
Jika bukan di hadapan Zahra sudah Miko lempar tuh gelas ke wajah Adila, benar-benar mancing emosi orang saja.
"Kalian habis darimana?" tanya Zahra pada Adila dan Louis.
"Taman belakang," jawab Adila apa adanya.
"Kirain ke kamar," celetuk Miko yang langsung mendapat pelototan Adila.
"Heh, hati-hati kalau bicara! Gw bukan cewek murahan yang asal ajak cowok ke kamar," balas Adila sedikit kesal pada perkataan Miko.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com