Keesokan harinya, Refan dan Reisya mendatangi sebuah rumah tahanan yang berada di kota bogor. Mereka menunggu sesaat saat polisi memanggil tahanan yang ingin mereka temui, ada gurat kegugupan dan tidak yakin dalam tatapan mata Reisya. Lalu Refan menggenggam tangan gadis itu untuk menguatkannya, Reisya pun tersenyum pada kekasihnya itu.
Tiba-tiba datang pria paruh baya menghampiri mereka, tidak jauh dari mereka ada polisi yang memantau. Pria itu pun duduk di kursi yang kosong, dan berhadapan langsung dengan kedua anak muda yang berada di depannya.
"Kalian datang? Apa kabar?" sapa pria paruh baya itu pada Refan dan Reisya.
"Sangat baik, bagaimana dengan om sendiri?" jawab Refan mewakili Reisya yang masih menutup mulutnya rapat-rapat.
Heri, pria itu menatap Reisya dengan perasaan bersalahnya. Sedangkan Reisya sendiri masih menunduk, sambil menggenggam erat tangan Refan.
"Seperti yang kamu lihat? Cukup baik," jawab Heri seadanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com