Semua puisi ini ditulis oleh AdDina Khalim.
PUISI 1
-DIA TAKKAN PERNAH MENJADI MILIKKU-
Langit biru yang singgah di singgasananya.
Menatapku hina dengan keangkuhannya.
Menertawaiku dalam kebisuannya.
Inginkan balas tuk buktikan.
Tapi fakta yang menyeretku ke dalam kisah ini...
Terlanjur membungkamku dalam kenyataan.
Aku hanya pasrah dalam genggaman kekalahan.
Tak bisa lagi kurasakan manis yang dulu ada.
Karena rasa yang sebelumnya memuncak.
Perlahan goyah dan rapuh.
Dan aku tak lagi mendapat rangkaian asa yang menyejukkan jiwa.
Tapi pedih mengoyak palung kalbu yang meronta.
Kemanakah cinta itu pergi?
Mengkhianatiku dalam kesetiaan tak berujung.
Haruskah aku berpaling?
Membenci noda-noda yang telah dia lukiskan.
Tapi aku tak sanggup melihat tangan itu merengkuh yang lain.
Pedih sekali jiwa ini menjerit.
Mengungkapkan gemuruh jiwa yang kian padam.
Terseok langkah ini dalam menyadarkannya.
Bahwa aku masih pantas untuk dia cintai.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com