Sarah senang tapi juga heran, karena dua pertiga bekal makanan yang dibuatnya dihabiskan oleh Endra. Apa di dalam perut Endra terdapat sebuah ruang hampa yang melenyapkan semua makanan yang masuk ke dalam sana? Tentu saja itu tidak mungkin kan?
Hanya saja, Sarah benar-benar takjub melihat cara makan Endra. Baru kali ini Sarah benar-benar memperhatikan Endra makan. Rasanya, hanya dengan melihat Endra makan saja, makanan yang sedang dilahap Endra terasa begitu enak. Hebat, tubuh Endra tidak bengkak, walaupun sepertinya doyan makan.
Ah, Sarah jadi ingat, setiap kali Sandi mengantarkan makanan buatan ibu mertuanya, yang selalu menghabiskannya tanpa sisa, di saat Sarah tidak kuat melahap semuanya adalah Endra.
Selama di kota, Sarah memang melarang Endra makan bersamanya, jadi baru sekarang ini saja Sarah paham kecintaan Endra terhadap makanan memang sangat besar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com