"Ibuuuuuuu?!!!!!"
"Apaan sih, Ndra, teriak-teriak gitu. Ibu udah berbaik hati kamunya malah gitu."
"Bukan malah berbaik hati, Bu, yang ada malah bikin Endra jadi malu."
"Makanya kan Ibu minta Ayah aja yang--"
"Nggak perlu juga, Bu!" potong Endra cepat. "Ibu udah ya, jangan bahas masalah ginian lagi."
"Lho, kenapa nggak boleh dibahas?"
"Ya soalnya Sarah--" Endra langsung menutup mulutnya sendiri. Dia tidak boleh keceplosan untuk mengatakan rahasia besar Sarah. Dia sudah berjanji untuk tidak menceritakan masa lalu Sarah pada siapapun, termasuk pada ibunya.
"Soalnya Sarah kenapa, Ndra?" rupanya ibunya tetap menunggu kelanjutan ucapan Endra yang terhenti tadi.
"Nggak apa-apa kok, Bu," jawab Endra dengan nada ringan.
"Hm..." Ibunya terdengar bergumam dan tidak berkata apa-apa lagi. Sehingga Endra pikir setelah ini telepon pun akan segera ditutup, namun tidak diduga malah ibunya berkata demikian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com