webnovel

Bukan Istri Tapi Estri

Karena impian bodoh Endra, dia harus terjebak dengan perempuan sadis yang bernama Sarah dengan menjadi seorang suami. Sialnya, perempuan sadis yang awalnya Endra anggap seperti malaikat justru berubah menjadi iblis yang meneror hari-hari indahnya menjadi semakin suram. Bagaimana Endra akan menghadapi Sarah? Dan mampukah Endra melepaskan diri dari cengkeraman kesadisan Sarah yang selalu berperan sebagai istri yang baik di depan ibunya sendiri?

AdDinaKhalim · Urbain
Pas assez d’évaluations
247 Chs

#121: Tenang dan Bahagia

Rasanya benar-benar menyakitkan. Luka memar di tangan kanannya tidak bisa Sarah abaikan meski dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakitnya.

"Aku makannya di sana aja yah. Susah kalau di sini."

Satu-satunya cara untuk menyembunyikan rasa sakitnya adalah dengan berada sejauh mungkin dari Endra. Jadi, Sarah tidak mau duduk di samping ranjang Endra, karena nantinya Endra akan menyadari perubahan wajahnya yang sedang menahan rasa nyeri yang terus berdenyut tanpa henti.

"Kalau gitu, aku juga mau makannya di situ aja."

"Jangan!"

Apa-apaan Endra ini! Tidak bisakah membiarkan Sarah menyembunyikan diri sebentar saja.

"Emangnya kenapa nggak boleh?"

Jelas saja tidak boleh. Karena itu hanya akan membuat Endra berubah sangat panik dan mengkhawatirkan Sarah secara berlebihan, jika sampai Endra tahu soal luka memar itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com