"Itu ... kamu punya banyak pesan yang belum dibaca tuh," beritahu Sarah. Yang seketika membuat Endra sedikit tersentak.
Tapi akhirnya berhasil Endra jawab dengan sedatar mungkin. "Oh, iya biarin."
"Coba dong, klik menu inboknya, aku pengen liat siapa aja yang kirimin kamu pesan."
"Eh? Buat apa?" Endra tampak terkejut dan menarik ponselnya kembali. Ya, tentu saja. Ada alasan pasti kenapa Endra tidak pernah membuka semua inbok yang masuk. Dan dia sama sekali tidak ingin Sarah tahu.
Terlebih, alasan Endra sampai menunjukkan profilnya tadi adalah karena untuk membuktikan pada Sarah bahwa Endra bukan pengumbar kehidupan pribadi di media sosial seperti kebanyakan orang lainnya. Dan bukan untuk memperlihatkan kolom inbok yang tidak mau dibacanya itu.
"Buat apa?" Sarah mengulang kata-kata Endra. "Ya ... iseng doang sih."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com