Melihat unit ponsel berantakan di lantai membuat pupil Bunga bergetar, di begitu terkejut apalagi sorot mata Glen yang begitu dalam.
"Kau!" Hardik Glen mendorong Bunga ke tembok, pria itu mencekik lehernya.
Berkali kali bunga mencoba menemukan Glen tapi gagal.
Dia sudah mencoba mengelus lembut wajah Glen tapi itu malah membuat amarah pria ini kian murka, matanya merah dan sorot mata itu kian dalam seakan bisa menenggelamkan siapa saja di sana.
"Akkh!" Bunga mencoba melepaskan cengkeraman kuat tangan Glen di lehernya, dia benar benar telah kesakitan dan kehilangan nafas, tapi pria itu tak berniat mengampuninya.
Glen mendorong kuat leher Bunga, mendesak semakin kuat ke tembok, wajah gadis itu sudah merah menahan kekuatan Glen.
Berkali kali dia berusaha berontak dan berkali kali juga Glen menambah tenaganya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com