"Kayaknya sekarang lo punya duplikat deh," ucap Laudia saat melihat seseorang yang berada di ujung koridor sedang berjalan ke arah kelas ips.
Anna berpaling pada temannya itu. Ia tidak mengerti apa maksudnya.
"Haah? Duplikat? Maksudnya gue punya kembaran?"
"Bukan. Tapi lo ada dua." Lauida tidak habis pikir kenapa bisa cewek bernama Cantik itu sampai bisa berdandan sangat mirip dengan Anna. Bahkan jika di lihat dari jauh begitu memang terlihat percis seperti Anna apalagi dari belakang.
Tak terbayang jika selamanya Cantik berpenampilan seperti Anna, semua orang pasti mengira mereka berdua adalah anak kembar. Sebetulnya Laudia juga cukup muak dengan penamilan cewek itu yang meniru sahabatnya ini. Namun setelah dipikir-pikir tak jadi masalah sebab sikap sangat jauh berbeda.
"Ada dua?" Anna semakin tak paham.
"Ya kali, siapa?"
"Tuh!" Laudia menunjuk seseorang yang tengah naik tangga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com