webnovel

Masalah yang Terjadi di Pesta (12)

Translator: Wave Literature Éditeur: Wave Literature

"Sepertinya, dia tidak membicarakan kita." Lu Zhaoyang memelankan suaranya dan dari sudut matanya dia melihat Mo Shan hadir di acara itu.

Lu Zhaoyang memastikan apa yang ia lihat adalah nyata bukan ilusi. Wajah cantik yang ia lihat itu benar - benar Mo Shan, dengan senyuman yang menghiasi wajahnya .

"Putraku Huo Yunting dan Mo Shan, putri dari keluarga Mo akan kami satukan dalam pertunangan. Kami berharap saudara sekalian bisa menghadiri acara pertunangan mereka nanti."

Suara lantang Huo Zhenning terdengar ke telinga seluruh undangan yang hadir di sana.

Lampu di aula tersebut langsung menyorot ke arah kedua orang itu. Dengan segera seluruh ruangan itu riuh oleh suara tepuk tangan para undangan.

Lu Zhaoyang tidak tahu apa yang harus dia perbuat. Dia bingung, ikut bertepuk tangan atau tidak. Dia merasa hina melihat dirinya sendiri.

Mo Shan menatap Huo Yunting sambil tersenyum, tapi sebenarnya di dalam hatinya dia ingin marah!

Mo Shan dan Huo Yunting akan bertunangan dan segera berkeluarga. Seharusnya, Lu Zhaoyang tidak akan pernah menjadi istri Huo Yunting menurut Mo Shan.

Huo Yunting bangkit dari duduknya dan berjalan ke panggung menghampiri Huo Zhenning. Segera para undangan memberi ucapan selamat kepada keduanya.

Huo Zhenning yakin bahwa Huo Yunting bakal menerima keputusan yang dia buat dan tidak akan membuat malu keluarga Huo.

"Yunting, kelak kamu harus memperlakukan Mo Shan dengan baik. Dia adalah gadis yang baik dan ayahnya merestui pertunangan kalian berdua."

Sebelum Huo Zhenning selesai berbicara, mikrofon di tangannya direbut oleh Huo Yunting. Seketika itu raut wajah Huo Zhenning menjadi tegang.

Lampu sorot panggung menyinari wajah tampan Huo Yunting. Dia seperti malaikat yang turun dari langit. Mata indahnya mengamati seluruh tamu undangan laksana pimpinan perang yang mengintai di medan pertempuran.

Dia diam sejenak, lalu tersenyum seraya mengatakan, "Saya baru tahu tentang pertunangan ini. Bagaimana bisa saya, yang akan ditunangkan, tidak mengetahui hal ini?"

"..."

Suasana di aula itu menjadi sunyi dan kikuk. Bagaimana bisa Huo Yunting tidak tahu tentang rencana pertunangan itu?! Betapa malunya keluarga Huo, terutama Huo Zhenning.

Ketika Mo Yuan mendengar ini, dia langsung berada di sampingnya, lalu memegang bahunya sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Huo Zhenning saat itu berdiri di samping Huo Yunting. Kejadian itu belum seberapa memalukan baginya.

Lagipula, Huo Zhenning sudah terbiasa dibuat malu. Dia pun segera menenangkan dirinya. Dengan wajah dinginnya itu, dia menegur Hu Yunting.

"Jangan melakukan hal bodoh dengan omong kosongmu ini! Paman mo dan ayah telah menyetujui hubungan kalian. Ini demi kepentingan kita. Kepentingan keluarga kita. Kamu tidak akan pernah tahu. Ayo, lekas turun dari panggung!"

"Bagaimana bisa ayah bisa mengambil keputusan pertunangan ini seenaknya?! Oh, ya, kita bukan lagi ayah dan anak, sepertinya."

Huo Yunting berbicara sambil berjalan menjauhi panggung dan pergi ke arah sebuah laptop yang tidak jauh dari sana. Huo Yunting tidak memedulikan kemarahan Huo Zhenning, dengan malas dia berkata, "Meski begitu, hari ini adalah hari ulang tahunmu. Aku akan malu jika datang tanpa membawa hadiah, jadi kuberikan kau hadiah ini. Oh, ya, tidak perlu berlebihan mengucap terima kasih padaku.

Aula kembali hening. Sampai-sampai detik jarum jam dapat terdengar. Para tamu menyaksikan Huo Yunting yang sedang mengeluarkan flashdisk kecil dari saku celananya. Dia memasukkannya ke laptop itu lalu membuka sebuah berkas dengan tangannya yang bergerak di atas mouse laptop itu.

Di atas panggung, layar lebar yang berada di belakang Huo Zhenning tiba-tiba berubah menjadi putih. Kosong.

Semua tamu undangan bertanya-tanya. Tak lama, wajah seorang wanita tua yang pucat muncul di layar panggung itu.