Ji An'an mencium-cium wajah anak kecil ini dan memeluknya dengan erat. Di sisi lain, Beiming Yechen sudah menyuruh pelayan untuk membuatkan mereka makanan.
Kemudian, Ji An'an dengan teliti memperhatikan Leo. Ia pun menemukan ada sebuah goresan luka di sudut bibir anak ini….
Goresan seperti terkena jarum pancing. Mungkin karena masih anak kecil, jadi kulitnya masih lebih mulus.
"Leo, apa sudut bibirmu terluka? Apakah masih disiksa?"
Leo mengangguk, tatapannya seperti seekor anjing yang kasihan dan tidak hentinya menatap ke arah Mo'mo.
Seolah sangat takut mengedip membuat wanita di depannya ini akan menghilang begitu saja.
"Apakah ayahmu memukulmu?" Tanya Ji An'an dengan curiga.
Leo menggelengkan kepala.
"Apakah nenek sihir itu memukulmu?"
Leo menganggukkan kepala.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com