webnovel

Black is Red

Auteur: naisa1_
Sports, voyage et activités
Actuel · 24.5K Affichage
  • 34 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Kehidupan yang normal, kehidupan yang selalu diimpikan oleh Kahime Murasaki. Karena kehidupan lamanya telah direnggut sejak empat tahun yang lalu, direnggut oleh para gangster yang dipimpin oleh Saikome Hanaru. Diumur sebelas tahun kehidupannya sebagai orang normal sudah tidak ada lagi, dan baginya itu adalah hal yang baik, selama keluarganya aman –jauh dari para gangster. Empat tahun telah berlalu, bersamaan dengan ingatannya yang hilang akibat kecelakaan dua tahun sebelumnya. Tetapi, pekerjaannya sebagai bawahan Saikome yang selalu membawa aroma darah dan kebencian, tidak pernah lepas darinya. Di ajaran semester kedua kelas sepuluh SMA, dua orang murid pindahan baru masuk ke kelasnya secara bersamaan, Saki Raijuu dan Vincent Yamato. Kahime yang kebetulan kemarin malam bertemu dengan Saki dalam perjalanan pulang tidak terlalu peduli, akan tetapi ketika Vincent menyinggungnya menggunakan panggilan, ‘Si Putih Aneh’. Hal itu menghebohkan satu ruangan di kelas, karena Kahime bukanlah orang dimaksud, melainkan putri wali kelasnya yang telah meninggal empat tahun yang lalu. Merasa terganggu akan kedatangan mereka berdua, dia tidak bicara ataupun membalas ucapan mereka. Tidak hanya mereka, bahkan Yuri –sahabatnya sendiri diabaikan, sampai Saki yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya berusaha meminta maaf. Saki pun mengetahui kalau dia hilang ingatan, padahal hanya dia, sahabatnya, dan atasannya yang tahu kejadian itu. Sedangkan Vincent, dirinya sangat syok setelah mendengar kematian Kahime Shitou –putri sulung wali kelasnya. Gadis yang pernah dia lukai sudah tiada, seharusnya dia merasa senang dan lega, akan tetapi hatinya terasa ditusuk oleh ribuan jarum. Karena perasaan tidak terimanya, dia melakukan berbagai penyelidikan terhadap tiga orang, yaitu Kahime Shitou, Kahime Murasaki, dan M-01 petarung andalan Naga Hitam. Seiring waktu, muncul perasaan yang mengganggu Kahime setiap kali bersama Saki. Perasaan campur aduk, bersamaan dengan Vincent yang mengungkapkan perasaan padanya. Tepat di tahun ajaran kedua semua itu terjadi, disusul oleh kemunculan dua saudari kembar Subaki. Airi Subaki dan Reina Subaki pindah ke SMA tempatnya bersekolah, kedatangan mereka tersembunyi maksud lain –untuk menunjukkan kebenaran akan jati diri Kahime yang ditutupi oleh kebohongan. Menerima banyak hal tak terduga dalam waktu yang singkat membuatnya tertekan, karena tekanan berat tersebut, dia pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Saat dirinya mulai sadar, Saki tepat berada di sampingnya. Perasaannya kembali jadi campur aduk, akan tetapi dia mencoba tidak peduli. Namun, kepingan mimpi yang mulai terkumpul membuatnya ingin segera bangkit dari kegelapan.

Étiquettes
6 étiquettes
Chapter 1Bab 1

JLEB JLEB

Tusukan katana yang menembus dua jantung dari dua orang didepannya, memperlihatkan sepasang mata biru menyala penuh hawa membunuh. Begitu katananya ditarik dan dikibaskan agar bersih dari darah, beberapa orang yang melihatnya bergidik ngeri, mereka berlari ke arah yang berlawanan, dan berpencar. "Mereka lari ke arah kalian, disini sudah bersih." Ucap sosok mata biru dengan datar.

Lalu, di atas gedung, terdapat seseorang berambut putih panjang terurai yang memiliki sepasang mata merah semerah darah, orang tersebut tengah membidik orang-orang yang lari ke arahnya tanpa mengetahui posisinya berada. Setelah targetnya didapatkan sejauh satu kilometer jaraknya, sepuluh tembakan tanpa suara sudah terlempar dan mengenai dada kiri dari sepuluh sasaran yang berada di jangkauannya.

"Disini juga sudah bersih." Sahut sosok bermata merah sembari merapikan senapan apinya. Kemudian disisi gedung lain, seseorang dengan rambut putih sisi samping depan sedada yang menyembul tertiup angin, "Hmph... seperti kalian menikmatinya..." Cibirnya dengan mata lavender menyala menatap tajam ke arah orang-orang yang lari ketakutan melewatinya tanpa sadar.

Dia melompat turun menggunakan dinding gedung dengan cepat, kedua tangannya mengeluarkan delapan belati yang dihimpit sela-sela jari, dilemparnya belati tersebut dari belakang mereka, sehingga satu per satu jatuh karena belati tersebut menancap pada bagian tengkuk leher. Darah menyembur keluar dari tengkuk leher bagaikan air mancur, "... semua darah dan kebencian..." gumamnya sambil melanjutkan serangan terakhir pada seseorang.

Dia menghilang dan muncul tepat di belakangnya, tangan kirinya merangkul leher, sedangkan tangan kanan menggores leher dengan dalam dan cepat, membuat darah bercipratan pada jalan di depannya.

"... Semua ini akan segera berakhir..."

**********

Halte Bus Kota Juana Blok B-84, jam delapan malam...

Suara decit bus yang mengerem secara tiba-tiba, membuat seseorang yang duduk di kursi penumpang bagian paling belakang terjatuh. Dia merintih dan mengomel, "Pak, kalo ngerem coba ngasih tahu. Jangan dadakan gitu!"

Pak sopir bus menengok ke belakang sembari meminta maaf karena sudah membuatnya tidak nyaman, "Maaf, dek..." Lalu tampak seorang gadis berambut putih, memiliki sepasang mata lavender, masuk melalui pintu depan dan membungkuk kepada bapak sopir bus, "Pak, terima kasih sudah mau berhenti dan maaf sudah membuat keributan." Bapak sopir bus mengangguk rendah, "Ah, tidak apa-apa, Nona. Ini juga sudah biasa kalau ada penumpang yang nunggu di tepi jalan." Sahutnya merasa maklum.

Kemudian, gadis itu duduk di kursi bagian tengah kiri, tepat dekat dengan jendela. Orang berambut pirang yang mengomel tadi penasaran begitu melihat gadis tersebut, dia perlahan pindah ke kursi di depannya, untuk melihat gadis berambut putih tadi dengan jelas dari posisinya.

Rasanya kenal tuh cewek, tapi siapa?... –tanyanya pada dirinya sendiri sembari mengingat.

Setengah jam kemudian, bus berhenti di pemberhentian halte Blok B-86. Gadis berambut putih segera beranjak dari kursi penumpang, lalu turun dari bus, dengan cepat orang berambut pirang itu menyusul, dan turun menghampirinya.

"Murasaki!! Kahime Murasaki!! Itu namamu 'kan?" Tanyanya gugup dari jarak satu meter dengan gadis itu, dan ia berhenti. Kedua iris birunya berbinar saat gadis tersebut berbalik ke arahnya, "Ya, itu namaku. Lalu..." Ia menjawabnya, "... Kamu siapa?" tanya balik gadis yang namanya disebutkan tadi –Kahime Murasaki. Dia terpekik ketika ditanya balik olehnya, "Eh?... kamu sama sekali gak ingat aku, ya? ... ini aku, Saki Raijuu. Apa kau lupa?"

"Aku tidak lupa, karena aku sama sekali gak kenal kamu.... Dasar cowok aneh." Cetusnya dingin, lalu berbalik kembali berjalan menuju rumahnya. "Ah, maaf. Kalau begitu aku akan pergi." Balas Saki gelagapan.

Selama perjalanan, dia berjalan dibelakang Kahime penuh keheranan, "Hei! Kenapa kau mengikutiku?! Apa kau stalker?!" Bentaknya kesal sambil mengacungkan bogem mentah, "A-aku tidak mengikutimu... aku berjalan pulang ke rumah." Saki menyangkal sembari melambai-lambaikan kedua tangan ke arah yang berlawanan dan menggelengkan kepala, iapun berdecak lidah, kemudian kembali berjalan dengannya.

Bahkan ketika menyebrangi persimpangan jalan, ia bertanya, "Apa arah rumahmu lewat sini?" dia mengiyakannya, lalu saat melewati minimarket gantian dia yang bertanya, "Kamu lewat sini juga?" Ia hanya bergeming menjawabnya, dan setelah dua puluh menit berjalan mereka sampai di depan rumah masing-masing.

"Jadi, kamu tinggal disini?" tanya dia lagi, ketika melihat rumah besar bertingkat dua yang terletak tepat di sudut perempatan jalan sebelah rumahnya. Astaga, makan apa aku kemarin sampai ketemu cowok aneh gini dan bertetangga. –batinnya mengeluh dengan muka datar. "Yah, begitulah." Jawabnya lesu, "Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Saki sambil berjalan masuk ke rumahnya.

Sedangkan Kahime, ia tidak menggubrisnya sama sekali, baginya orang-orang yang merasa mengenalnya adalah orang aneh dan bodoh, karena dirinya tidak ingat apa-apa.

**********

Keesokan paginya, di rumah Kahime...

DRIRIRIINNGG DRIRIRIINNGG

Jam beker berbentuk kelinci berdering menunjukkan pukul setengah enam, tangan kanannya mencari-cari letak jam beker agar berhenti berdering, tapi letaknya yang cukup jauh dari jangkauan, membuat dia terjatuh dari kasur bersama guling dan selimutnya. Karena kesal, diapun melempar sebuah pulpen ke jam beker dalam sekali tancap rusak. Dia melirik ke jam beker, "Ah, aku merusaknya lagi... ini yang ke seribu enam ratus kalinya.. hah, sudahlah... waktu pulang saja beli yang baru." Keluhnya segera bangun membuka korden dan jendela kamar, lalu tanpa diduga Saki terlihat baru bangun tidur sedang membuka jendela juga.

Astaga... cowok aneh itu lagi. Sudahlah abaikan saja, lebih baik segera bersih-bersih dan bersiap ke sekolah. –rutuk Kahime pada diri sendiri.

Sedangkan Saki yang sempat melihatnya, beberapa saat yang lalu dengan wajah bantal, "Murasaki?... hmm, harus siap-siap ke sekolah baru... Sasha~,.. apa kau sudah bangun adik bodoh?.." Gerutunya sambil mengetuk pintu yang terletak di samping kamarnya.

"Berisik sekali kau playboy tua!! Aku bangun lebih awal darimu!!" Sahut adiknya dari sisi lain dengan suara kencang. "Sasha, bersikaplah lebih sopan pada kakakmu!! Saki, cepat turun dengan adikmu. Air hangat untuk kalian sudah siap, jangan lupa bawa handuk dan siapkan seragam sebelum mandi." Tegur ibunya dari lantai satu yang sedang sibuk di dapur.

"Baik~..." Balas mereka berdua bersamaan penuh lesu.

**********

Kembali pada kondisi Kahime, jam setengah tujuh...

Selesai merapikan tempat tidur dan membersihkan kamar, dia segera turun ke bawah tak lupa membawa handuk, lalu menyiapkan air hangat dengan kran otomatis. Sebelum mandi sambil menunggu pengisian dan airnya siap, dia membasuh muka dan menyikat gigi. Tak lama kemudian, begitu selesai, dia pergi mandi.

Setelah selesai dari mandinya, Kahime berjalan ke kulkas mengambil enam lembar roti tawar, beberapa sayuran, tiga sosis, dan dua butir telur.

Vous aimerez aussi

FALLING IN LOVE

Khusus Dewasa!! "Mungkin Dia hadir di hatiku di awal perjalananku, tapi kamu hadir di akhir dari perjalananku hingga akhir hidupku nanti." (Aska Aliando) Berawal hanya karena sekedar candaan Karin, di sebuah kamar pasiennya di rumah sakit. Karin yang selalu jahil dengan tiap laki-laki yang baru di kenalnya. Karena di mata Karin, laki-laki semua adalah hidung belang. Yang patut untuk di permainkan. "Apakah kamu mau menjadi kekasihku?" Kata Karin dengan santainya. "Oke...aku mau menjadi kekasihmu." jawab Aska Aliando "Tapi ada syaratnya, kamu harus menyerahkan semua hartamu..apa kamu mau?" lanjut Karin dengan suara merayu. "Baik,..aku setuju! tapi harus ada surat perjanjian kontraknya..jika kita bisa menjalani 6 bulan hubungan ini, maka semua hartaku untukmu." sahut Aska dengan serius. Perjanjian sudah tertulis dan sudah di tandangani masing-masing..bersamaan hasil lab Aska yang sudah keluar. Aska di vonis Leukimia stadium 4. Dunia Karin berubah seketika, ingin dia membatalkan perjanjiannya namun takdir mengharuskan Karin di samping Aska. Mampukah Karin bertahan dengan hubungannya tanpa berdasarkan cinta?? Dan apakah Aska bisa bertahan dari penyakitnya..dan harus meninggalkan Karin beserta harta yang di berikannya pada Karin?? 'Jangan tinggalkan aku, aku mohon..kamu harus bertahan hidup untukku..jika aku harus bertahan untuk hubungan ini..kamu pun harus bertahan untukku..karena aku sudah jatuh hati padamu!! ( Karin Aadvantika )

NicksCart · Sports, voyage et activités
4.9
529 Chs

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
347 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Pleurage! Vous seriez le premier commentateur si vous laissez vos commentaires dès maintenant !

SOUTIEN