webnovel

Black Dark

Arjun, begitulah nama bocah ini. Di usia yang belia, ia harus mengalami banyak kemalangan. Mulai dari seringnya melihat pertengkaran orang tuanya hingga satu per satu orang yang ia sayangi meninggalkan dirinya. Mulai dari meninggalnya ibunya, hingga ia harus dijauhkan dari kakak angkatnya, Agnimaya. Namun, semua kemalangan itu membuat Arjun semakin kuat menjalani garis takdirnya. Ia berjanji untuk selalu berada di jalan kebenaran. Tapi, selalu saja banyak rintangan untuk menjalani niat baik itu. Berbagai macam cobaan, semakin membuat Arjun menjadi sosok yang lebih kuat dari sebelumnya. Ia akan melindungi orang-orang yang tersayangnya yang tersisa. Namun, takdir berkata lain. Seolah takdir tengah mempermainkan dirinya. Hingga sosok dari masa lalu ibunya datang kepada Arjuna. Sosok pria yang baik itu mengulurkan tangannya ketika Arjuna berada di masa tersulitnya karena terus-menerus kehilangan orang yang disayanginya. Sosok itu adalah Hilal, mantan kekasih ibunya Arjuna. Sosok yang masih mencintai Maurasika, ibunya Arjuna, hingga saat ini. Hilal menjadi sosok ayah bagi Arjuna, yang bahkan selama ini Arjuna tidak tahu bagaimana cara sosok ayah selalu bersikap. Dia lupa pada sosok ayah. Ketika Arjuna mulai menjalani hidupnya yang baik-baik saja bersama ayah angkatnya, Hilal, tiba-tiba ada murid baru di sekolahannua yang memiliki nama belakang sama seperti Arjuna. Nama remaja berkacamata itu adalah Angga Ronivanendra. Yudha, sahabatnya Arjuna, mengatakan mungkin saja Arjuna dan Angga adalah saudara jauh. Tapi, Arjuna mengatakan jika tidak mau tahu lagi soal apa pun yang membahas nama keluarga Ronivanendra. Namun, beberapa situasi mempertemukan Arjuna dan Angga secara kebetulan. Apakah Angga memang saudaranya Arjuna? Lalu, apakah Angga juga akan menjadi target Arjuna selanjutnya? Untuk spoiler dan visual, silahkan ikuti IG : @mamathor_joon FB : Zanaka Sofia Maurya

Zanaka · Urbain
Pas assez d’évaluations
371 Chs

Perubahan Sikap

"Kuperingatkan sekali lagi, Angga! Jangan berani lagi memasuki ruangan rahasiaku ini ataupun menyentuh barang-barang milikku, kau mengerti, hah?!" Nyonya Viona berteriak tepat di depan wajah putranya.

Mata Angga sudah memerah saja. Angga benar-benar takut pada mamanya sendiri saat ini. Angga belum pernah diperlakukan sekejam ini oleh mamanya. Mungkinkah mamanya sedang banyak pikiran saat ini? batin Angga.

"Angga!! Kau harus berjanji untuk tidak mendekati ruang rahasiaku ini, mengerti?!" bentak Nyonya Viona lagi.

Tanpa banyak pikir panjang, Angga mengangguk beberapa kali sebagai jawaban. Tangan Angga yang menyangga tubuhnya di belakang sejak tadi, kini gemetaran mendapati kemurkaan mamanya sendiri. Angga benar-benar ingin menangis saat ini, tapi mati-matian ia tahan air mata itu agar tidak terjatuh menuruni pipi.

Angga tidak tahu apa kesalahannya hingga membuat mamanya semarah itu. Yang jelas, Angga menasihati dirinya untuk tidak akan mendekati ruang rahasia mamanya itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com