"Ada siapa saja di rumah? Apa ayah juga sudah pulang ke rumah?" tanya Qiran sejurus kemudian.
"Hanya ada Mas Yudha, Nona Qiran. Rukmini pergi belanja ke pasar. Tuan besar sudah pergi beberapa jam yang lalu, Nona Muda," sahut Pak Jono, masih dengan tertunduk. Bahkan, untuk menatap mata Qiran saja ia tak berani.
Qiran mengangguk setelahnya. Ia kembali menaiki beberapa anak tangga dan berbalik kembali saat sudah sampai di tangga terakhir. "Eh, tunggu! Tunggu!" seru Qiran kembali.
"Iya, ada apa lagi, Nona Muda Qiran?" sahut Pak Jono.
"Kenapa bapak panggil saya 'Nona Muda' terus, sedangkan pada bocah itu 'Mas', heh?" Pertanyaan yang selalu mengganjal hati Qiran akhirnya terlontar juga.
"Heh?!" Pak Jono memekik tak percaya mendengar protesan tuan mudanya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com