"Ada apa, heh? Lagi nyeri haid, ya ...?"
Yudha langsung mendorong sahabatnya hingga terhuyung.
"Gila kau, Juna! Nyeri haid apaan, woy! Aku 'kan berbatang!!" bentak Yudha, yang kesal karena candaan kawannya yang tidak lucu itu.
Arjuna malah tertawa. Hanya Yudha yang berani mendorong-dorong Arjuna hingga terhuyung seperti itu, dan Arjuna tidak membalasnya. Coba kalau orang lain, pasti sudah habis di tangan Arjuna.
"Kalau bukan nyeri haid, lalu kenapa, eum?"
"Tidak apa-apa. Hanya sedikit merasa tidak nyaman dan mual saja," terang Yudha. Sejak ditendang kakak angkatnya tadi pagi, perutnya merasa tidak nyaman. Bahkan, sarapan oatmeal-nya tadi pagi pun sudah ia muntahkan saat di sekolahan tadi. Tapi, itu sudah ia ganti dengan makan bakso di kantin. Namun, kali ini Yudha merasakan perutnya tidak nyaman kembali.
"Cepat buka kausmu, Yudh!" perintah Arjuna.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com