"Bye Aileen"
"Hati-hati ya"
"Sampai ketemu besok"
Sahabat Aileen pulang lebih dulu, malam sudah semakin larut dan mereka merasa kebersamaannya juga sudah cukup.
Aileen kembali masuk dan melihat teman bermusiknya yang juga mulai bubar, Aileen menghentikan langkahnya karena pasti harus kembali keluar untuk mengantarkan mereka semua.
"Kita juga pulang ya Leen"
"Ya udah, makasih ya"
Mereka mengangguk, Aileen benar mengantarkan mereka keluar dan menunggu sampai mereka menghilang dari pandangan, baiklah sekarang Aileen akan bisa beristirahat.
Aileen berbalik dan tersentak saat melihat Rasya yang berdiri di belakangnya, Aileen memejamkan matanya sesaat rupanya Aileen telah lupa jika masih ada Rasya disana.
"Aileen"
"Aku mau istirahat dan kamu boleh pulang sekarang"
"Tapi aku belum mau pulang, aku mau bicara sama aku"
Aileen berpaling sesaat dan berjalan memasuki rumah, Aileen sudah bilang jika semua tidak perlu lagi dibahas, tapi kenapa Rasya tetap saja keras kepala.
Rasya mengikuti langkah Aileen, Rasya tak peduli meski akan dianggap tidak sopan atau apa pun nantinya, yang jelas sekarang Rasya ingin berbicara dengan Aileen.
"Aileen"
Rasya menahan tangan Aileen karena langkahnya yang tak juga terhenti, Aileen berdecak dan melepasakan tahanan Rasya.
Lelaki itu pasti akan membuat Aileen marah sekarang, dia akan tahu seperti apa Aileen sebenarnya jika terus menerus dibuat kesal.
"Aileen aku hanya mau ...."
"Aku mau istirahat, kamu pulang atau gak usah lagi temui aku sampai kapan pun juga"
Rasya mengernyit, benarkah itu, kenapa Aileen bisa mengatakan hal seperti itu.
Mana mungkin bisa Rasya seperti itu, karena Rasya selalu ingin bersama Aileen.
"Pulang"
"Aileen"
"Pulang aku bilang, atau aku panggil papah sama mamah saja, kamu bisa bicara sama mereka kalau memang masih ingin bicara"
"Aku maunya bicara sama kamu, kenapa jadi orang tua kamu ?"
"Ya karena aku gak mau bicara sama kamu, kamu sendiri yang tidak bisa mengerti maksud ucapan aku"
Rasya menggeleng, padahal jika Ailaan mau mendengarkannya saja sejak tadi Rasya sudah bisa mengatakan apa yang ingin dikatakannya.
Sekarang waktu telah terbuang percuma karena Aileen malah sibuk mendebat Rasya, padahal Rasya hanya minta untuk didengarkan saja.
"Pulang"
"Leen"
"Ok, bicara, tapi ini kali terakhir kita bertemu"
Aileen berjalan dan duduk, menjengkelkan memang lelaki itu sama sekali tidak bisa menghargai Aileen.
"Ayo bicara, jelaskan semuanya dan kalau sudah jelas berarti semua sudah selesai, kamu gak perlu buang waktu untuk sekedar menemui ku"
"Aku gak bisa"
Aileen tak menjawab, bukankah Rasya hanya minta didengarkan, biarkan Aileen mendengarkannya sekarang sampai semua jelas dikatakan.
Setelah itu Aileen tidak perlu lagi berurusan dengannya, semua akan selesai malam ini, Aileen akan bebes tanpa harus berusaha menerima Rasya lagi.
"Aileen"
"Aku disini, untuk apa memanggil ku terus menerus, kamu mau katakan apa ayo katakan, biar aku juga tenang nantinya"
"Aku tidak tahu kenapa itu bisa terjadi, tadi Marsya tiba-tiba datang dan mengatakan kalau dia suka sama aku, dia memaksa agar aku mau meresponnya sesuai dengan keinginan dia, aku berusaha baik-baik bicara dengannya tapi aku gak ngerti kenapa bisa sampai seperti itu"
Aileen menggaruk alisnya yang tak gatal, Aileen memang tidak tahu tentang itu, Aileen tidak tahu apa saja yang akan mengarahkan mereka untuk melakukan itu.
Tapi meski begitu rasanya mereka harus bisa sadar tempat, dan mungkin sadar diri juga, bukankah kelakuan seperti itu hanya akan mempermalukan diri mereka sendiri.
"Aileen, aku tidak pernah berniat untuk itu, kamu tahu tujuan aku seperti apa sebenarnya"
Aileen mengangkat kedua alisnya, Aileen tidak pernah mati-matian memikirkan itu, jadi meski sekarang mereka harus kembali tak saling mengenal itu bukan masalah.
Mereka masih bisa menjalani hidupnya masing-masing, karena sebelumnya pun mereka memang tidak saling mengenal satu sama lainnya.
"Aileen, aku minta maaf, aku tidak bisa menjaga sikap di rumah kamu"
Aileen mengangguk dan bangkit dari duduknya, Aileen sudah cukup mendengarkannya jadi sekarang Aileen ingin beristirahat saja.
"Aileen"
"Aku tidak apa-apa jangan khawatir, kamu tidak perlu meminta maaf juga karena apa yang terjadi itu bukan urusan ku, sekarang semua sudah jelas dan sudah selesai juga jadi silahkan pulang"
"Aileen"
"Aku tidak pernah minta dikenalkan sama kamu, kita bersama sekarang karena orang tua kita yang mempertemukan, jadi aku rasa tidak akan jadi masalah meski kita kembali tidak saling mengenal"
"Aku gak mau Leen"
"Terserah, tapi aku mau, permisi"
Aileen berlalu meninggalkan Rasya tanpa peduli panggilannya lagi, sudah cukup Aileen tidak ingin jika harus marah-marah saat telah larut malam seperti sekarang.
Terserah saja Rasya mau pulang atau tidak, Aileen tidak ingin memikirkannya, karena Aileen hanya ingin tidur saja dan melupakan semuanya.
Rasya mengusap wajahnya kasar dan memukul tembok di hadapannya, ada apa dengan dirinya, kenapa bisa berbuat seperti itu dengan Marsya.
"Wanita memang sengaja menggoda, bodoh sekali kamu Rasya, kenapa bisa sampai lupa diri seperti itu"
Rasya tidak bisa berfikir dengan benar sekarang, apa yang harus dilakukannya agar bisa membuat Aileen tidak marah lagi padaya.
Rasya tidak akan pernah bisa menjauh dari Aileen meski apa pun alasannya, karena Rasya hanya inginkan Aileen untuk hidupnya sekarang.
Rasya menggeleng dan berlalu pergi meninggalkan rumah Aileen, akan Rasya fikirkan nanti cara untuk berbaikan dengan Aileen.
Rasya harus menenangkan diri dan menbiarkan Aileen tenang juga untuk sekarang, mungkin saja jika telah sama-sama tenang mereka bisa berbicara dengan benar, Rasya yakin masih bisa membuat Aileen mau menerimanya lagi.
----
Marsya benar-benar gelisah berada di tempat tidurnya sekarang, kenapa Aileen harus melihat semua itu, Marsya senang karena bisa membuat Rasya meresponnya tapi tidak dengan kedatangan Aileen.
Marsya tidak inginkan itu sama sekali, Marsya hanya ingin bersama Rasya tanpa ada siapa pun termasuk juga Aileen.
Marsya hanya ingin berdua saja, tapi mau bagaimana lagi sekarang karena semua telah terjadi, Marsya tidak tahu apa yang harus dikatakannya pada Aileen setelah malam ini.
Meski Aileen dan Rasya tidak ada hubungan apa pun, tapi mungkin saja Aileen kecewa dengan tingkah mereka berdua, Aileen mungkin akan membenci Marsya karena telah berani seperti itu dengan Rasya.
"Sorry Leen, tapi aku gak bisa hindari itu semua, aku tidak tahu kalau Rasya juga akan membalasnya"
Marsya mengusap wajahnya, bagaimana lagi sekarang setelah semuanya terjadi, tidak hanya Aileen tapi sahabatnya yang lain pun pasti akan marah jika tahu kelakuannya.
Dan bukan tidak mungkin juga jika Rasya akan menjauhinya setelah malam ini, Marsya tidak ingin semua itu menjadi nyata.