webnovel

Pangkalan Persediaan

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Malam penuh bintang.

Di bawah langit yang penuh bintang, sebuah bayangan bagaikan petir hitam, bergerak cepat ke arah kota yang telah hancur. Terkadang bayangan tersebut bergerak searah dengan jalan, dan terkadang melompati area penduduk..... dalam sekejap, bayangan itu telah tiba di lantai enam apartemen, di mana anggota pasukan palu api tinggal.

"Luo Feng telah datang"

"Yup, sepertinya dia tidak terluka"

Anggota pasukan palu api melihat Luo Feng menaiki tangga melalui teropong mereka, Luo Feng sampai di atas beberapa saat kemudian.

"Kapten, Kakak Chen" Luo Feng berteriak sembari tertawa.

"Tidak ada luka, hm, boleh juga. Jadi, bagaimana tadi? Apakah kau berhasil membunuh Serigala Bulan Perak?" Tidak peduli seberapa tenang Gao Feng sebelumnya, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya. Chen Gu, Wei Jia bersaudara, dan bahkan Zhang Ke, yang masih berbaring di lantai melihat Luo Feng penuh harap. Chen Gu bahkan berkata dengan gembira: "Sepertinya ranselmu lebih besar daripada sebelumnya".

Luo Feng tertawa: "Kakak Chen, ya, aku baru saja membunuh Serigala Bulan Perak! Aku membedahnya dan menaruhnya di tasku".

"Kau benar-benar membunuhnya?" mata dari para anggota pasukan palu api terbelalak karena terkejut.

Seekor Serigala Bulan Perak!

Raja dari para serigala! Monster dengan tipe serigala saja sudah cukup langka.

"Kali ini aku beruntung lagi" Luo Feng tidak dapat menahan untuk mengatakannya,"Aku takut, kecepatan dari Serigala Bulan Perak mencapai kecepatan suara! Kekuatan serangannya juga tidak masuk akal, dan bulunya sangat keras. Jika saja dia tidak terluka dari awal dan memiliki luka yang sangat besar di perutnya, pasti akan sangat sulit untukku dapat membunuhnya!".

"Kecepatannya mencapai kecepatan suara?" tatap Chen Gu dengan mata terbelalak.

"Itu benar-benar gila. Itulah apa yang kau harapkan dari raja para serigala, dia dapat menandingi monster babi pimpinan kelompok tingkat rendah." Kata Wei Tie terkejut.

"Ini tidak bagus" Muka Gao Feng berubah drastis.

Luo Feng dikejutkan oleh Kapten Gao Feng.

"Kapten? Ada apa? Apa yang terjadi?" Luo Feng menimpali.

"Serigala Bulan Perak itu telah terluka parah, jadi aku yakin dia telah bertarung dengan pasukan petarung sebelumnya" kata Gao Feng terburu-buru,"Pasukan petarung yang melawannya mungkin meninggalkan alat pelacak pada bulunya. Jika pasukan petarung ini mengejar dan menemukan kita, kita dalam masalah!"

Chen Gu yang mendengarnya juga terkejut: "Ya, kita tidak akan mau berurusan dengan pasukan petarung yang mampu melukai Serigala Bulan Perak. Mungkin di dalamnya ada petarung setingkat dewa perang!".

Ketika Luo Feng mendengarnya, dia merasa lega.

"Kapten, tenang saja. Aku mungkin tidak memiliki banyak pengalaman, tapi tentu saja aku belajar banyak hal mengenai pengetahuan umum yang harus aku ketahui sebelum masuk ke hutan belantara untuk pertama kali. Setelah membunuh Serigala Bulan Perak, aku memeriksanya, dan aku memang menemukan alat pelacak padanya. Dan aku telah memotong bulu pada bagian itu" ucap Luo Feng.

Setelah mendengarnya, Gao Feng dan Chen Gu baru merasa lega.

Mereka khawatir akan kekurangan pengalaman Luo Feng sebagai pemula. Karena jika mereka mencuri monster yang telah dilukai dengan parah oleh orang lain dan berhasil menemukan mereka, maka akan ada masalah yang terjadi.

Zhang Ke terluka parah, jadi pasukan kita tidak dapat terus berada di hutan belantara. Semuanya, beristirahatlah di sini. Besok ketika sudah terang, kita kembali ke pangkalan" ucap Gao Feng.

"Baik, Kapten".

Semuanya menjawab dengan ceria.

Subuh di hari kedua, pasukan palu api perlahan meninggalkan pusat kota #0201 dan pergi ke arah pangkalan persediaan melewati jalan yang usang.

Di area pangkalan persediaan milik militer.

"Kakak Hei"

Zhang Ze Hu sedang merokok dan berbincang dengan beberapa orang dengan kumis lebar. "Apakah ada yang sudah melihat anggota dari pasukan palu api kembali? Sial, si bajingan kecil Luo Feng itu merugikanku ratusan juta. Aku tidak akan pernah puas sampai aku mengacaukannya".

"Belum. Menurut registrasi, belum ada kabar mengenai kepulangan pasukan palu api" tawa si kasar besar dengan kumis, "Harimau, kalau Luo Feng itu mengganggumu, kau harus memberinya pelajaran di hutan belantara, karena kau dilarang melakukan tindakan kekerasan disini.

"Sudah pasti, aku tahu itu, aku tidak mau mati terlebih dahulu!" Zhang Ze Hu tertawa.

Tentara negara mengatur kantor pusat di kota dan tentara sektor dari balik layar. Tidak peduli seberapa besar petarung membenci satu sama lain, mereka tidak akan berani bertarung di sektor militer. Jika mereka melakukannya, maka akan ada konsekuensi tragis. Kenyataannya, pangkalan persediaan ini adalah area kecil yang dibentuk oleh militer. Jadi mereka mengatur keamanan dan segalanya yang ada di sini.

"Kakak Hei, panggil aku jika Luo Feng itu kembali" Zhang Ze Hu tertawa.

"Baiklah, tak masalah" tawa si kasar dengan kumis.

Zhang Ze Hu melemparkan puntung rokoknya di lantai, menginjaknya dan kemudian tertawa: "Baiklah kak, aku pergi dulu, kita bicara lagi lain waktu".

Zhang Ze Hu kemudian melanjutkan berjalan ke arah pangkalan persediaan, walaupun disebut pangkalan, tapi suasananya seperti di sektor pemukiman. Zhang Ze Hu secepatnya menemui dua anggota lain dari pasukannya di bawah pohon dekat gerbang.

"Bagaimana Harimau, tanya seorang pria setengah baya dengan satu mata.

"Belum kembali, benar-benar tidak ada kabar sama sekali" Zhang Ze Hu tersenyum.

Seorang pria paruh baya dan botak tertawa dari samping:" Jika tidak satupun dari mereka kembali, maka aku yakin mereka semua dibunuh oleh gerombolan monster. Baguslah jika mereka semua terbunuh, tidak akan ada masalah lagi". Pasukan harimau Fang tidak takut sama sekali dengan pasukan palu api, tapi jika satu saja pasukan palu api selamat, maka akan menimbulkan sedikit masalah.

"Pasukan palu api , hmm, jika kalian mau menyalahkan seseorang, salahkanlah Luo Feng" Zhang Ze Hu tertawa sinis, " Beraninya membuatku menghamburkan uang. Oh ya, apakah kalian sudah menemukan orang yang mencuri buruan kita?"

"Belum" pria paruh baya bermata satu itu bermuka cemberut sembari menggelengkan kepalanya, " Tidak ada kabar sama sekali. Kapten juga sedang minum-minum untuk melampiaskan amarahnya".

"Karena kita tidak bertemu dengan mereka di perjalanan pulang, aku pikir kita tidak akan bisa menemukan orang yang telah mencuri buruan kita" ucap pria botak sembari menggelengkan kepalanya. Tiba-tiba, wajahnya berubah drastis ketika dia melihat jauh ke arah gerbang. Dua orang yang lain menyadarinya ikut memutar kepalanya, dan wajah mereka berubah sepenuhnya!

Gao Feng, Chen Gu, Wei Ing, Wei Tie, Luo Feng, dan Zhang Ke semuanya berada di gerbang.

"A9, Pak Gao, sepertinya kau menemui beberapa masalah kali ini" kata penjaga yang menyadari tangan Zhang Ke yang hilang dan menutupinya.

"Sial kau, jangan ungkit-ungkit itu lagi. Para Monster itu tidak melukai kami, tapi para anggota pasukan harimau keparat itu yang melakukannya!" Ucap Gao Feng dengan kasar.

"Kapten, pasukan harimau fang ada di situ" Chen Gu tiba-tiba berteriak dengan keras.

Seketika itu juga, seluruh anggota pasukan palu api memutar kepala mereka dan melihat tiga orang berada di bawah bayangan pohon tak jauh dari tempat mereka. Setelah melihat tiga orang ini, semua wajah anggota pasukan palu api menjadi sangat marah. Bahkan Zhang Ke, yang sedang membawa ransel dan masih pucat, ikut berteriak: "Jangan bergerak!".

Zhang Ze Hu dan dua lainnya terkejut melihat ke enam anggota palu api , jadi mereka mulai berjalan menjauh.

Pada kasus ini, mereka lah bersalah!

Tapi mereka tidak berpikir jika Chen Gu melihat mereka.

"Masih ingin lari?" teriak Gao Feng.

Ke enam anggota pasukan palu api berlari dengan cepat dan berteriak sehingga menarik sedikit perhatian dari petarung lain. Pada waktu itu, Zhang Ze Hu dan dua lainnya berhenti berlari. Jika mereka berhasil menyelinap pergi, bukannya itu mengakui kesalahan mereka? Meskipun mereka memang melakukannya, mereka tidak bisa mengakuinya!

"Gao Feng, kenapa kamu berteriak-teriak?" teriak pria paruh baya bermata satu sembari memutar badan, "Kau pikir sekarang ada di mana? Di sini adalah sektor militer, untuk petarung. Apakah ini tempat yang sesuai untukmu berperilaku kasar seperti itu?"

"Kalau kau mau berlaku kasar seperti itu, lihat tempatmu berada terlebih dahulu" pria botak itu tertawa dingin.

Apapun yang terjadi, kau tidak bisa mengalah.

"Masih berlagak sombong ya?" Kedua tangan Gao Feng mengambil palu. Dia mengayunkan palunya sembari menyerang dengan liar ke arah mereka dengan mata merah, " Kalian minta dihajar hah!"

Wajah pria paruh baya bermata satu, Zhang Ze Hu, dan pria botak itu berubah sama sekali.

Mereka tidak mengatakan apapun, karena mereka memang salah.

"BEEP!" "BEEP!" "BEEP!" peluit keras yang memekakkan telinga berbunyi, dan dua belas pria berseragam keluar dan bergegas ke arah mereka. Kapten dari pasukan tersebut berteriak: " Letakkan senjatamu, dilarang bertengkar di dalam pangkalan persediaan, atau penjaga kami berhak untuk membunuhmu!"