BINTANG DI SIANG HARI

Sudah dari semalam paman pram dan bibi su sudah mempersiapkan segala keperluan yang akan dibawa dalam perjalanan nanti siang. Tiket bus untuk 2 orang yang sudah di belinya dari 3 hari yang lalu juga di masukkan ke dalam dompet bibi.

Hari itu adalah tanggal yang dimana seorang ibu harus rela melepaskan kepergian seorang anak yang baru di lahirkannya 2 bulan yang lalu, membuat hati ibu sari sangat terpukul.

Dody nama bayi itu yang baru berusia 2 bulan sejak lahir mengidap penyakit dalam, begitu yang dikatakan oleh bidan yang membantu kelahirannya. krn penyakit itu dody yang baru berumur 5 hari kesehatannya terus menurun dan kondisi lemah karena sudah tidak mau lagi minum asi dari ibu sari. Akhirnya setelah nenek uy mengetahui perihal sakit anaknya ibu sari akhirnya paman pram dan bibi su di suruh untuk mengantarkan bayi itu ke desa tempatnya nenek uy di daerah solo.

Yang letaknya jauh sekitar 600km dari tempatnya ibu sari yang dikota Jakarta.

Setelah paman dan bibi su selesai bersiap dan waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 wib akhirnya memberanikan diri untuk pamit dan mohon izin kepada ibu sari dengan isak tangis dari ibu sari karena bayi yang di cintainya harus segera dibawa oleh bibi su yang merupakan adik kandung ibu sari.

Dengan kondisi lemah bayi itu di angkatnya pelan2 dan paman pram juga sudah mulai memindahkan tas besar yang akan dibawa naik bajaj ke terminal bus antar kota.