Sepanjang jalan dia bercerita, dia tidak tahu pasti apakah ceritanya cukup menarik untuk didengar, atau itu hanya sekedar seperti angin berlalu saja. Dia mengoceh tanpa arah dan tujuan yang benar, yang terpenting adalah bisa menemani langkah kaki keduanya sembari menatap keadaan sekitar yang ramai.
Pada akhirnya mereka memilih untuk berjalan-jalan menyusuri sisi jalanan yang padat oleh pengendara, bukan yang hal-hal yang aneh jika mereka berjalan kaki setelah memarkirkan mobil mereka di sisi jalan, toh juga tanpa harus pergi ke pantai atau pegunungan, Rumi menyukai pemandangan yang ada di kanan dan kirinya.
"Kau tidak lapar?" Dia memilih untuk memberanikan diri menyela kalimat gadis yang ada di sisinya. Bukannya dia tak mau mendengar basa-basi apapun lagi, sepertinya cukup lama mereka berjalan ke sana kemari tanpa arah tujuan yang jelas. "Bagaimana dengan secangkir jahe hangat? Aku punya rekomendasi restoran terbaik yang tidak akan pernah mengecewakan para pelanggannya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com