webnovel

229. A goal

Kalimat yang diucapkan oleh Angelia sedikit mencuri fokusnya. Dia tidak bisa benar-benar fokus dengan kegiatannya hari ini sejak tadi. Sepertinya Itu mulai menjadi bahan pikiran baru untuk Rumi.

"Ini adalah pusat peribadatan kita, Mr. Tonny ...." Pria tua di sisi sang suami terus saja menjelaskan dengan antusias. "Semua orang dari ujung desa sampai ujung yang lain datang kemari untuk menyembah pada Tuhannya. Hanya gereja tua inilah satu-satu akses kita untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa."

Mr. Tonny manggut-manggut. Setelah berkeliling ke sana dan kemari, tujuan akhirnya adalah di sini. Sebuah tempat yang menjadi pusat dan jantung dari desa tertinggal satu ini. Katanya semua menggantungkan hidup Dan harapannya di sini.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com