"Dia akan dikirim ke pelabuhan untuk perjalanan ilegal." Kalimat itu memulai pembicaraan di antara keduanya pagi menjelang siang.
Rumi menoleh pada sang suami. "Kenapa dia harus dikirim dalam perjalanan ilegal? Jika dia ingin pergi ke luar negeri, dia bisa saja melakukannya secara legal. Dia tidak punya uang untuk melakukan itu?"
Iya bertubuh kekar itu tersenyum seringai. Dia tidak langsung menjawab, lantas meneruskan langkah kakinya.
"Jika benar-benar tidak punya uang kenapa kau tidak mau menjaminnya? Bukankah akan lebih mudah jika perjalanan itu legal?" tanyanya pada Mr. Tonny. "Lagian dia mau pergi ke mana?"
Jujur saja, dari tadi hanya dia yang berbicara. Pria yang ada di sisinya itu masih memilih untuk diam.
"Kau masih marah padaku karena perdebatan kemarin?" Rumi menduga-duga. Menebak asal saja. Lagian, hanya itu alasan sang suami diam tanpa kata-kata. "Aku tidak perdebatan kita berakhir sebab pesta kemarin malam," imbuhnya dengan nada bicara yang begitu lirih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com