56.
"Sudah jam setengah dua belas." Suara Cyra berhasil membuat Raefal yang tadinya tengah bermain game langsung menengadah. Dia bisa melihat sang istri yang saat ini mengenakan baju tidur panjang milik Felicya serta hijab rumahan berwarna cream.
Cyra memang selalu mengenakan hijabnya selama di sini. Hal itu dikarenakan ada Troy, mertuanya.
"Sayang? Mas kira kamu akan tidur sama Tessa." Game yang tadinya terasa sangat seru mendadak tak lagi terasa. Raefal buru-buru melemparkannya, kemudian beranjak untuk mendekati sang istri.
"Kenapa Mas belum tidur?" Tanya Cyra dengan wajah kesal.
Raefal tersenyum hangat. Dia memeluk istrinya, segera menutup pintu kamar. Tanpa basa-basi, sebuah ciuman mendarat di bibir Cyra, disertai sebuah lumatan panas.
Astaga, pria satu itu sudah tidak lagi kuat menahan hasratnya yang tertahan selama ini.
"Mas, ish! Ini di rumah Ibu... nanti kedengeran." Tegur Cyra sebelum suaminya mulai bertindak gila.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com