232-
Cyra, Ifrey, dan juga Joe benar-benar berkumpul di jam yang telah mereka tentukan. Yaitu, sekitar jam sembilan malam. Saat dimana si kembar untungnya bisa diajak kerja sama.
Dan di antara yang lain, Cyra tentunya datang terakhir. Padahal, rumahnya hanya berjarak lima langkah saja.
Dia masuk, mengucap salam dan langsung duduk di samping Joe.
"Duh, ibu anak dua udah dateng!" Ledek Joe.
Cyra diam. Entah apa yang terjadi. Suasana yang semula baik-baik saja, ceria dan penuh tawa mendadak langsung mendung dan bergemuruh.
Bahkan, Cyra duduk dengan kepalanya yang menunduk dan kedua tangannya yang menangkup wajahnya sendiri, seolah sedang menyembunyikannya.
Joe dan Ifrey saling pandang satu sama lain dengan tatapan yang penuh makna.
"Kenapa?" Tanya Joe pada Ifrey.
Ifrey mengendikkan bahunya, menggeleng tidak tahu. Dia benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Cyra. Datang tiba-tiba, dan… menangis?
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com