Ruangan yang tadinya terang benderang terkena limpahan sinar mentari yang masuk menembus dinding kaca transparan sekeliling ruangan di lantai 30 ini, tiba-tiba dengan sekejap menjadi redup, seakan tanpa senja malam akan tiba.
Kepala Michael menoleh ke belakang, menatap langit dengan gumpalan awan tebal mengabu pekat mendekati hitam pudar bergerak cepat seperti ombak dilautan lepas, menggulung langit indah yang membiru.
JDUARRRR!
Bumi seperti dicambuk oleh gelegar petir yang berakar dari atas langit. Suaranya membuat semua makhluk bumi menunduk, bersembunyi, bahkan pohon tinggi pun ingin ikut merunduk kalau saja bisa.
Michael berdiri dari kursi besarnya, mengedarkan pandangan keluar jendela, setelah awan gelap, petir yang menggelegar kini angin bertiup sangat kencang.
Mobil-mobil dibawah seakan mainan 3 dimensi yang bisa digerakkan dengan mudah. Semua mobil terseret oleh angin hingga terbalik, tabrak menabrak satu sama lain hingga bunyi klakson menggema.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com