Dua jam berlalu, bel istirahat kembali berbunyi. Seperti biasanya Maria dan Agus pergi ke kantin sedangkan Zefa dan duduk di bangku mereka. Awalnya Zefa bingung sebab tiba-tiba saja jam pelajaran ke empat dan lima kosong, tidak ada pengumuman apapun yang di ucapkan Zean lalu mereka dapat berlatih tanpa ada guru yang memarahi mereka karena berisik.
Zefa melipat kdua tangannya di atas meja lalu memiringkan badannya kearah Nathan. "Apakah tadi Zean memberi pengumuman kalau jam pelajarannya kosong?" bisiknya.
Nathan membalik halaman berikutnya di dalam buku novel yang sedang dibacanya. "Entahlah, aku tidak perduli akan hal itu."
Zefa memasukkan bibirnya ke mulut lalu menjauh dari Nathan, dia tidak mengerti apa yang di pikirkan oleh Nathan tentang apa yang di pedulikan atau tidak di pedulikannya, tepat saat kedua bibirnya mengembang keluar Zefa mengarahkan penglihatannya kearah luar jendela, saat melihat dedaunan yang jatuh Zefa teringat dengan apa yang dipikirkannya tadi. "Nathan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com