Maria mendengkus sebal ketika menilik temannya Zefa masih ada di kursi meja belajarnya dalam keadaan terlelap tidur.
Ia tidak paham dengan kebiasaan wanita satu ini. Kenapa ia suka sekali dengan hobi tidur seperti itu. Maria sudah menyumpahi Zefa bila ia akan sakit leher dan pinggang.
Tapi wanita itu tetap saja baik.
"Hidupnya benar-benar monoton sekali," ungkap Agus.
"Ya, dia mengecewakan," timpal Maria. Tidak ada yang bisa diharapkan untuk bergaul dengan Zefa. Ia hanya menambah kekesalan saja di banding keasyikan.
Maria pun lekas beranjak pergi sebab membujuk Zefa hanya akan membuang-buang tenaga bila ia sudah seperti sekarang ini.
"Mau kemana?" tanya Agus.
"Kantin. Aku akan membawa makanan ke sini, tunggu," ucap Maria. Agus mengangguk setuju, mereka tidak mungkin meninggalkan Zefa yang akan mengamuk jika terbangun dalam keadaan lapar serta tidak ada makanan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com