Pukulan Zefa terasa begitu panas di punggung Agus hingga dia harus mengusap-usap punggungnya demi menghilangkan rasa sakit itu. "Sakit, Fa."
"Salahmu sendiri, Aish!" Zefa memegangi kepalanya bukan karena pusing atau sakit namun, karena memikirkan sikap Agus yang tidak dewasa. "Dengar Gus, kau punya waktu dua hari sebelum Ari kembali dari turnamen dalam waktu dua hari juga kau harus membuat Maria suka padamu," ucap Zefa seraya mengacungkan jari tangan dan dan telunjuknya.
Agus mematri atensinya ke arah jari Zefa. "Dua hari? Apakah aku bisa?" tanyanya dan mengalihkan pandangannya kearah Zefa.
Zefa menyunggingkan senyumnya dan mengangguk. "Ya, kau pasti bisa." Lalu Zefa meletakkan tangan kirinya ke bahu kiri Agus serta berkata, "Mau meraihnya atau tidak itu tergantung pilihanmu sendiri."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com