Zefa merasa kalau dunia tengah mempermainkannya saat ini. Dia tidak menyangka setelah melalui perdebatan kecil diantara dirinya dan Joshua sekolah, takdir kembali mempertemukannya lagi dengan pria itu dunia terlihat begitu sempit dan tidak seluas seperti yang Zefa kira.
Sesampainya dirumah setelah menghadapi kenyataan yang sedikit pahit itu dia langsung melepas jaket lalu berganti baju dan melompat ke atas ranjang. Zefa memeluk erat guling di sampingnya lalu mulai menggulir layar ponsel, tidak lama kemudian dia melihat sebuah foto dirinya dan juga Zefa saat perayaan ulang tahun sekolah. Zefa mengingat dengan jelas kalau saat itu dia tengah marah kepada Joshua.
Senyum tipis menghiasi wajah sayu Zefa. "Disaat aku memikirkanmu apakah kau juga memikirkanku? Tetap menderita sampai saat ini memanglah hal gila. Aku merasa kesepian sejak hari itu dimana kau pergi meninggalkanku, sangat sedih tapi benar aku masih akan menunggumu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com