webnovel

Chapter 65 – Ketahuan

Tak lama, beberapa bibi mengantar Zhou Lai'er pulang ke tempat pemuda terpelajar.

Saat Lu Xia dan yang lainnya melihat Zhou Lai'er diantar pulang oleh beberapa orang, dalam keadaan basah kuyup dan meneteskan air mata, mereka agak terkejut.

Namun setelah mendengar keseluruhan ceritanya, mereka terdiam.

Orang ini benar-benar menciptakan masalah. Pergi dengan tangan kosong untuk menangkap ikan dan akhirnya terjatuh ke dalam air. Siapa yang akan percaya pada ceritanya?

Mungkin itu hanya sebuah karangan?

Lu Xia, yang terlalu banyak membaca novel, langsung memikirkan sesuatu.

Dan dia bukan satu-satunya yang memikirkan hal tersebut. Orang lain di tempat pemuda terpelajar juga curiga, termasuk Chen Xue.

Pada saat itu, dia dengan dingin menatap pakaian yang menutupi tubuh Zhou Lai'er, tapi tidak mengatakan apapun.

Lagipula, kalau dilihat dari sikap para bibi, sepertinya mereka tidak salah paham dengan apa yang terjadi. Mereka paham kenapa Hu Jianjun memeluk Zhou Lai'er saat menyelamatkannya tadi.

Tampaknya rencana Zhou Lai'er gagal.

Namun, Lu Xia segera sadar bahwa dia mengambil kesimpulan terlalu dini.

Karena yang awalnya hanyalah tindakan sederhana untuk menyelamatkan seseorang berkembang ke arah lain.

Ada yang mengatakan keduanya berpelukan erat, saling tak mau melepaskan meski yang lain sudah datang. Beberapa bahkan berkata bahwa Hu Jianjun sudah melihat tubuh polos Zhou Lai'er dan gadis itu tidak akan pernah bisa menikahi siapa pun seumur hidupnya.

Dan ada pula yang mengatakan bahwa mereka sedang berselingkuh dan ketahuan, jadi mereka mengarang cerita tentang Zhou Lai'er yang tenggelam.

Tapi karena Hu Jianjun adalah orang yang paling unggul di desanya, tidak ada yang mempercayai rumor tersebut. Bagaimanapun juga, sebentar lagi dia akan menikah.

Terlebih lagi, tunangannya, Pemuda Terdidik Chen, adalah pasangan yang serasi.

Bagaimanapun, terlepas dari kebenaran yang ada, rumor tersebut sudah menyebar luas tiga hari sebelum pernikahan mereka.

Terlepas dari entah peristiwa itu benar atau tidak, reputasi Zhou Lai'er sudah hancur.

Jadi dua hari terakhir ini, Zhou Lai'er menangis tanpa henti. Kalau seseorang tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, mereka akan mengira bahwa gadis ini sudah menerima ketidakadilan yang luar biasa.

Tapi siapa pun yang memiliki mata jernih bisa melihat bahwa dia melakukannya dengan sengaja.

Bahkan Lu Xia bertanya-tanya apakah Zhou Lai'er sendiri yang dengan sengaja menyebarkan rumor yang keterlaluan tersebut.

Kalau memang begitu ceritanya, dia terlalu kejam, bahkan terhadap dirinya sendiri, mencoreng reputasinya sendiri demi mendapatkan apa yang dia mau.

Namun saat ini, ia masih bersikap seperti korban yang membuat masyarakat merasa resah dan muak.

Bahkan Chen Xue, orang yang pendiam dan lembut, tidak tahan lagi.

Pagi itu saat sarapan, saat Chen Xue melihat Zhou Lai'er menghela nafas lagi, dia menghampirinya dan menamparnya!

Bagi seseorang yang selalu bertindak jujur, tindakan nya kali ini mengejutkan semua orang.

Bahkan Zhou Lai'er sendiri tidak dapat mempercayainya.

"Kamu… memukulku? Kenapa tiba-tiba memukul ku?"

Chen Xue mencibir, "Kenapa aku memukulmu? Apa kamu benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Apa kamu begitu menginginkan seorang pria? Sampai-sampai harus merebut pria milik orang lain?"

Tentu saja, Zhou Lai'er menyangkalnya, "Jangan memfitnah ku. Aku juga korban di sini. Aku tidak memintanya untuk menyelamatkan ku. Aku lebih memilih mati. Dengan begitu, tidak akan ada masalah seperti ini."

Zhou Lai'er berbicara sembari menangis sedih, bahunya gemetar. Itu membuat orang lain merasa bahwa mereka mungkin salah paham padanya.

"Heh," jawab Chen Xue dengan senyum mengejek setelah mendengar kata-katanya. "Tenggelam? Zhou Lai'er, kamu bisa berenang. Mungkin kamu sudah lupa, tapi saat pertama kali kita datang ke pedesaan, kamu memberitahuku bahwa kamu adalah juara renang di sekolah dasar saat masih tinggal di kota. Tenggelam? Siapa yang coba kamu tipu?"

Begitu kata-katanya terlontar, semua orang tercengang!

Jadi… Zhou Lai'er bisa berenang?

Kalau begitu, jelas dia sudah merencanakan segalanya.

Mendengar perkataan tersebut, semua orang menatap Zhou Laier dengan ekspresi campur aduk.

Dan pada saat ini, Zhou Lai'er juga menyadari bahwa rencananya sudah ketahuan. Pada awalnya, dia agak panik, tapi dengan cepat dia kembali tenang.

Dia tidak lagi berpura-pura, berdiri tegak dengan pipi merah karena bekas tamparan, dagunya terangkat tinggi.

"Heh, memangnya kenapa kalau aku benar-benar melakukannya? Kamu tidak perlu mengadakan pesta pernikahan dan tidak perlu mengambil sertifikat. Kalaupun aku berusaha merebutnya, apa yang bisa kamu lakukan? Tunggu dan lihat saja. Hu Jianjun hanya boleh menjadi milikku!"

Setelah mengatakan hal tersebut, dia tidak peduli dengan reaksi orang-orang dan langsung meninggalkan tempat pemuda terpelajar.