webnovel

Chapter 127 – Kakak Laki-laki

Jiang Junmo tahu kalau Lu Xia salah paham padanya, diapun menghela nafas, dan tidak mengatakan apa-apa, tapi ekspresi khawatirnya tetap ada.

Lu Xia bingung dan mengamatinya berjalan mondar-mandir dengan cemas. Akhirnya, wajahnya menjadi dingin, dan dia bertanya, "Apa yang kamu khawatirkan? Apa ada sesuatu yang tidak bisa kamu ceritakan padaku?"

Menimbang-nimbang sejenak, Jiang Junmo memutuskan untuk tidak menyembunyikannya lagi dan berkata, "Aku mengkhawatirkan kakak laki-laki ku."

"Kakak laki-lakimu?"

Ini adalah pertama kalinya Lu Xia mendengarnya menyebutkan tentang kakak laki-laki nya, dan dia penasaran, "Kenapa kamu mengkhawatirkan kakak laki-lakimu? Dimana dia sekarang? Apa terjadi sesuatu?"

Mendengar pertanyaannya, Jiang Junmo merasakan sesak di hatinya tapi memutuskan untuk tidak menyembunyikan apa pun.

"Ternyata, kakak laki-laki ku juga ada di Desa Daying."

"Apa? Kakak laki-lakimu juga ada di Desa Daying? Dimana dia? Kenapa kamu tidak pernah menceritakannya sebelumnya?" Lu Xia terkejut.

Tapi setelah selesai bertanya, dia tiba-tiba menyadari ekspresi gugup Jiang Junmo dan berhenti. Kemudian, dia menyadari apa yang mungkin terjadi.

Dengan ragu-ragu, dia bertanya, "Apa kakak laki-lakimu ada di bagian utara desa?"

Jiang Junmo langsung mengangguk, dan Lu Xia langsung mengerti. Bagian utara relatif terpencil dan penduduknya sangat sedikit. Di situlah desa membangun kandang sapi dan kandang babi supaya bau menyengat tidak akan mempengaruhi penduduk desa.

Dengan cara ini, identitas kakak laki-lakinya jadi semakin jelas.

Lu Xia tercengang, "Kapan kamu mengetahuinya?"

Kali ini, Jiang Junmo juga tidak menyembunyikan apapun, "Tidak lama setelah aku tiba di sini, aku tidak sengaja melihatnya. Aku pergi menemuinya beberapa kali, tapi kakak laki-lakiku tidak ingin membebaniku, jadi dia tidak mengizinkanku berkunjung lagi."

Lu Xia mengangguk, mengingat saat dia pertama kali memasak secara diam-diam untuknya. Dia bertanya-tanya kenapa Jiang Junmo pergi ke tempat terpencil seperti itu. Sekarang dia tahu kalau Jiang Junmo pasti sedang mengunjungi kakak laki-lakinya.

"Jadi, karena salju turun begitu lebat, kamu khawatir bagaimana mereka bisa bertahan di sana?" Lu Xia bertanya.

Jiang Junmo mengangguk, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. "Lingkungan di sana sangat buruk. Kakak laki-laki ku tidak sendirian; dia punya istri dan anak. Anaknya baru berusia delapan tahun, bernama Xiaotian. Aku tidak tahu apakah mereka bisa bertahan dalam cuaca seperti ini."

Sambil menghela nafas, Jiang Junmo melanjutkan, "Gua yang ku tunjukkan sebelumnya adalah gua yang Xiaotian tunjukkan padaku. Akhir-akhir ini, kakak laki-laki ku tahu kalau aku membawa Xiaotian ke sana secara diam-diam untuk makan bersama, jadi dia tidak lagi mengijinkannya keluar."

Lu Xia mengangguk, mendengar ini, dia memikirkan karakter kakak laki-lakinya.

Dia tidak mengenalnya sebelumnya, tapi sekarang setelah dia mengetahuinya, dia merasa berkewajiban untuk membantu mereka.

Jadi Lu Xia berpikir sejenak dan kemudian berdiri untuk mencari barang-barang mereka.

Melihat ini, Jiang Junmo bertanya, "Apa yang sedang kamu cari?"

Lu Xia langsung menjawab, "Aku sedang mencari apakah ada yang bisa digunakan kakak mu. Kita bisa memberikannya kepada mereka nanti."

Jiang Junmo terkejut, "Kamu ingin memberi mereka sesuatu?"

Lu Xia mengangguk, "Bukankah kamu mengkhawatirkan mereka? Apa kita tidak boleh membantunya?"

"Tapi…" Apa kamu tidak khawatir akan terlibat? Jiang Junmo ingin bertanya, tapi melihat tatapan tenang Lu Xia, dia tidak sanggup mengatakannya. Dia hanya berkata, "Terima kasih!"

Lu Xia tersenyum mendengar ucapan terima kasihnya, "Ayo, kita cari bersama dan coba kirimkan kepada mereka secepat mungkin."

"Baiklah."

Mereka berdua memeriksa barang-barang mereka, tapi tidak menemukan apapun yang cocok. Mereka baru tinggal di desa kurang dari setengah tahun, dan mereka tidak punya banyak barang.

Mantel katun tebal Lu Xia dan barang-barang lainnya hanya cukup untuk dirinya sendiri, tidak ada sisa.

Hal yang sama juga terjadi pada Jiang Junmo; segala sesuatu yang lain dikirim dari keluarganya dan masih cukup baru, tidak cocok untuk kakaknya dan keluarganya.

Jadi mereka merasa agak tidak berdaya.