Mosa menoleh, lalu mengernyitkan keningnya. "Maksud kamu?''
"Iya, bulan madu. Kamu mau kemana gitu berdua sama aku," sahut Andre santai sambil masih menatap layar televisi.
Mosa masih menatap wajah suaminya. Lalu Andre pun menoleh. "Bagaimana?"
"Kamu serius?" tanya Mosa meyakinkan.
"Ya seriuslah. Kalau nggak serius kenapa aku bertanya, Mosa," jawab Andre.
Mosa tersenyum lalu menunduk. Ia merasa tersipu dengan pernyataan Andre barusan.
"Jadi bagaimana?" Andre kembali bertanya.
"Entah. Aku masih bingung."
Andre tahu jika istrinya merasa malu. "Kamu jangan malu sama aku! Kita ini sudah menjadi suami istri, loh. Jadi kalau bisa kita harus selalu terbuka apa adanya. Jangan ada yang ditutupi. Kita akan hidup berdampingan selamanya. Jadi kita harus selalu terbuka. Aku ingin mengajak kamu berbulan madu, Mosa. Tetapi mau kemananya terserah kamu," sahut Andre.
"Jujur aku nggak pernah kepikiran untuk berbulan madu, Dre. Aku memang malu dan bingung," balas Mosa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com